Produk mereka, gula aren bubuk dengan merek Sari Aren, kini telah dipasarkan lebih luas menggunakan media sosial dan e-commerce, menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Keberhasilan ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan mereka sebagai produsen tetapi juga memberikan dampak positif bagi petani aren di Desa Air Meles Atas.
"UMKM Sari Aren kini mampu membeli gula aren batok dengan harga Rp 1,000 atau Rp 2 ribu lebih tinggi dari harga pasar. Ini sangat menguntungkan petani," ujar Suparmanto.

Pada sisi lain, Embang Novianto, GM PT Sari Aren Group, membagikan kisahnya dalam mengelola bisnis olahan aren. Memulai dari tahun 2010, Embang dan keluarganya telah menekuni bisnis ini dengan penuh dedikasi.
"Awalnya kami membuat produk olahan gula aren biasa saja. Namun, seiring berjalannya waktu, kami mulai bereksperimen dengan berbagai varian rasa dan bentuk," cerita Embang.
Berkat kerja keras dan inovasi, PT Sari Aren Group kini mampu memproduksi gula aren dalam skala yang lebih besar, dengan omzet yang mencapai lebih dari Rp 50 juta per bulan.
Produk mereka tidak hanya dikenal di lokal, tetapi juga telah menjangkau pasar di luar daerah, meliputi seluruh pulau Sumatera dan Jawa.