Lemang: Kelezatan Tradisional di Bengkulu

Lemang: Kelezatan Tradisional di  Bengkulu
Elmi penjual lemang di sungai Rupat (FOTO: M Arief)

KOBENGKULU-  Lemang, kuliner tradisional yang identik dengan bulan Ramadan, kini mulai mencuri perhatian di luar bulan suci.  Di berbagai kota di Indonesia, penjualan lemang tidak lagi terbatas pada momen Ramadan, tetapi sudah menjadi hidangan yang digemari sepanjang tahun.

Lemang  terbuat dari beras ketan yang dimasak dengan santan dalam bambu muda dan dibakar, bahan utamanya adalah beras ketan putih, santan kelapa, daun pandan dan sedikit garam. Sedangkan Tapai adalah ketan hitam yang dikukus dan ditaburi ragi, disimpan 2-3 malam agar menjadi tapai. Di Kota Bengkulu banyak penjual lemang tapai, berjejer di Jalan Sungai Rupat Kota Bengkulu, para penjualnya ibu-ibu mereka berjualan mulai dari Pukul 08.00 pagi sampai pukul 17.00 WIB.

Para pedagang ini membuat tempat berjualan secara mandiri, yaitu hanya berupa pondok-pondok dan peralatan jualan seadanya, perubahan tren ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah semakin mudahnya akses terhadap bahan baku dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kuliner tradisional.  Lemang, yang memiliki cita rasa yang unik dan proses pembuatan yang unik, semakin diminati oleh masyarakat yang ingin menikmati hidangan tradisional yang lezat.

Menurut Elmi penjual lemang di sungai Rupat "lemang nya ngambil dari kandang mas, sehari paling dianterin sekitar 10 sampai 15 batang tergantung sepi apa rame nya yang beli" ujar Elmi.

Keberadaan para penjual lemang tapai ini bisa dijadikan Sentra Lemang Tapai, apalagi jika ditata lebih rapi,bersih dan pengemasan lebih baik dan cantik sehingga bisa dijadikan oleh-oleh. Hal ini bisa terealisasi jika ada binaan dan bantuan dari pemerintah daerah.

"kalau lagi musim liburan, ramadhan itu rame banyak yang beli tapi kalau hari-hari biasa paling kalau orang mau borong untuk pesta, catering itupun sesekali ga tiep hari" ujar elmi penjual lemang di sungai rupat.

Lemang di sukai oleh semua kalangan, baik kalangan tua Mahali  remaja, lemang diharapkan dapat menjadi kuliner yang digemari oleh masyarakat Indonesia.

PENULIS: SEFTIANA 
FOTO      : M. ARIEF

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index