IKOBENGKULU.COM - Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Bengkulu (Unib) resmi menandatangani perjanjian kerjasama dalam bidang Penelitian Kolaborasi Pengembangan Laboratorium Lapangan dan Inovasi Akademik.
Penandatanganan ini dilakukan setelah pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi di Pulau Enggano pada tanggal 12-14 Agustus 2024.
Penandatanganan berlangsung di ruang rapat gedung rektorat Unib pada Kamis, 15 Agustus 2024, dan dihadiri oleh sejumlah pimpinan kedua universitas. Rektor Unib, Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc., menyambut hangat rombongan UGM yang terdiri dari Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Dr. Wening Udasmoro, SS, M.Hum, DEA, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Aset dan Sistem Informasi, Arief Setiawan Budi Nugroho, S.T, M.Eng, Ph.D., serta Direktur Kajian dan Inovasi Akademik, Dr. Agr.Sc. Ir. Hatma Suryatmojo, S.Hut, M.Si, IPU.
Dalam sambutannya, Rektor Unib, Dr. Retno, menekankan pentingnya kerjasama ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat peran perguruan tinggi dalam pembangunan nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan perjanjian kerjasama ini, diharapkan semakin banyak program kolaborasi antara UGM dan Unib yang akan menguatkan sinergi yang sudah berjalan selama ini,” ujar Dr. Retno.
Rektor Unib juga mengungkapkan bahwa kerjasama ini merupakan bagian dari upaya Unib untuk terus meningkatkan kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama di bidang penelitian dan inovasi akademik.
"Kami berharap, melalui kerjasama ini, kita dapat mendorong aktivitas dan hasil-hasil penelitian yang lebih signifikan," tambahnya.
Sementara itu, Wakil Rektor UGM, Prof. Dr. Wening Udasmoro, menyatakan bahwa UGM saat ini tengah fokus pada penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di daerah-daerah terpencil dan pulau terluar, seperti Pulau Enggano di Provinsi Bengkulu.
"Kami ingin seluruh lapisan masyarakat, termasuk yang tinggal di pelosok, dapat merasakan peran perguruan tinggi dalam berbagai sektor," ujar Prof. Wening.
Prof. Wening juga mengapresiasi perkembangan Pulau Enggano yang terus mengalami perbaikan, meski tetap ada tantangan seperti ketahanan pangan dan keterisolasian.
"Kami berharap kerjasama ini dapat menghasilkan solusi aplikatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat Enggano dan daerah terpencil lainnya," tutup Prof. Wening.
Acara ditutup dengan diskusi mengenai rencana implementasi kerjasama yang dipimpin oleh Sekretaris LPPM Unib, Prof. Dr. Arono, M.Pd., serta pemberian cinderamata dari kedua institusi dan sesi foto bersama. ***