Mengapa Net Outflow Bengkulu Meningkat Tajam pada Juni 2024? Ini Alasannya!

Mengapa Net Outflow Bengkulu Meningkat Tajam pada Juni 2024? Ini Alasannya!
Sumber: Bank Indonesia

IKOBENGKULU.COM -  - Perkembangan aliran uang di Provinsi Bengkulu pada bulan Juni 2024 mencatatkan tren net outflow sebesar Rp 732,62 miliar. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Darjana, mengungkapkan bahwa kondisi ini didorong oleh posisi outflow yang mencapai Rp 900,98 miliar dan inflow sebesar Rp 168,36 miliar. Meningkatnya kebutuhan uang dan konsumsi masyarakat seiring perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha 1445 H serta periode libur sekolah menjadi faktor utama kondisi ini.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Darjana: Net Outflow Bengkulu Juni 2024 Capai Rp 732,62 Miliar. (FOTO: IYUD/IKOBKL)

"Tren net outflow pada Juni 2024 sebesar Rp 732,62 miliar terutama disebabkan oleh peningkatan konsumsi masyarakat pada Hari Raya Idul Adha dan musim libur sekolah," jelas Darjana.

Selain itu, peningkatan arus keluar uang juga tercatat seiring dengan kenaikan pemenuhan kebutuhan uang oleh perbankan.

Penggunaan dan Transaksi Non Tunai Meningkat

Sumber: Bank Indonesia

Darjana juga menyatakan bahwa jumlah pengguna dan merchant QRIS serta nominal transaksi RTGS mengalami tren peningkatan. Hal ini sejalan dengan upaya perluasan ekosistem ekonomi dan keuangan digital di Provinsi Bengkulu melalui kegiatan literasi, edukasi, dan koordinasi.

"Jumlah pengguna QRIS terus meningkat setiap bulan. Pada Juni 2024, terdapat 234.247 pengguna QRIS, tumbuh sebesar 44,42% (yoy)," kata Darjana.

Peningkatan ini didorong oleh upaya KPw BI Provinsi Bengkulu dalam melakukan koordinasi dengan PJP untuk sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, terutama generasi muda dan ASN. Selain itu, implementasi program perluasan ekosistem keuangan digital oleh KPwBI Provinsi Bengkulu, perbankan, instansi, dan komunitas turut berkontribusi.

Pada periode laporan, jumlah merchant QRIS tercatat sebanyak 167.177 merchant, meningkat sebesar 30% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Upaya akuisisi merchant QRIS terus dilakukan oleh KPwBI Provinsi Bengkulu bersinergi dengan PJP bank dan non-bank, dengan fokus utama pada UMKM.

Di sisi lain, nominal transaksi SKNBI mengalami kontraksi. Pada Juni 2024, pertumbuhan nominal transaksi SKNBI terkontraksi sebesar 15% (yoy), setelah bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 30% (yoy). Hal ini disebabkan oleh peralihan preferensi masyarakat ke kanal transaksi menggunakan BI-FAST.

Sejalan dengan peningkatan pengguna dan merchant QRIS, nominal transaksi RTGS juga mengalami kenaikan. Pada Juni 2024, nominal transaksi RTGS tercatat sebesar Rp 1,02 triliun, tumbuh 36% (yoy). Kenaikan transaksi RTGS dipengaruhi oleh meningkatnya kebutuhan masyarakat pada periode HBKN Idul Adha serta periode libur sekolah.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan inflasi dan aliran uang dapat dikelola dengan baik, serta dampak negatif dari fenomena cuaca dan kondisi geopolitik dapat diminimalisir. ***

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index