Ribuan orang mengikuti salat Id di dalam dan luar Masjid Katedral Pusat di Moskow dan Masjid Ahmad Kadyrov di ibu kota Chechnya, Grozny, yang merupakan salah satu masjid terbesar di Eropa.
Ramzan Kadyrov, pemimpin Chechnya, menuturkan, “Pada (hari) suci ini, saya ingin mendoakan perdamaian, rasa hormat, agar selalu ada saling pengertian, rahmat dari Yang Maha Kuasa, agar tidak ada lagi peperangan, agar kita selalu memperlakukan satu sama lain dengan cinta dan hormat.”
Iduladha biasanya dirayakan dengan makan-makan bersama keluarga, mengenakan pakaian baru, hingga membagikan daging kurban kepada warga kurang mampu. Salah satu ritual terpenting dalam hari raya itu adalah penyembelihan hewan kurban, untuk memperingati kisah dalam kitab suci Al-Qur’an, mengenai kesediaan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya, Ismail, sebagai wujud ketaatannya kepada Tuhan.
Di Yaman, warga muslim kesulitan menjalankan ibadah kurban di tengah konflik yang masih membara dan menyebabkan masyarakatnya kesulitan ekonomi. Di pasar ternak di Yaman, menjelang Iduladha, baik pedagang maupun pembeli mengaku sulit bertransaksi karena banyaknya keluarga yang semakin sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi membeli hewan kurban.
Hamdi Al-Ahdal, seorang pedagang ternak, mengatakan, “Tahun ini, jujur, tidak ada pergerakan di pasar. Kami membawa hewan ternak, harganya pun murah, tapi likuiditas uang tunai minim. Orang-orang bertanya: Berapa harganya? Berapa harganya? Berapa harganya? Tapi tidak ada yang beli. Tapi kami tetap datang. Semoga Tuhan menolong kami.”
Yaman terjebak dalam konflik sejak kelompok Houthi yang didukung Iran menggulingkan pemerintahan di Sanaa pada tahun 2014. Koalisi militer pimpinan Arab Saudi lantas mengintervensi pada 2015, dengan tujuan mengembalikan pemerintahan yang saat ini beroperasi dari Aden.
PBB mengatakan lebih dari separuh populasi Yaman, sekitar 18 juta jiwa, membutuhkan bantuan kemanusiaan. Lembaga itu juga mengatakan lebih dari dua juta anak di negara itu dapat menderita gizi buruk dan memperingatkan perebakan kolera yang semakin cepat memburuk. ***