Kaleidoskop Satu Tahun Senator Kerudung Putih: Dari Bengkulu untuk Indonesia

Kaleidoskop Satu Tahun Senator Kerudung Putih: Dari Bengkulu untuk Indonesia
Tahun pertama masa jabatan Senator Apt. Destita Khairilisani, S.Farm., M.SM., menjadi perjalanan yang penuh warna.

Dukung Seniman dan Komunitas Multisektor

Kepedulian Destita juga menjangkau ranah budaya. Ia memperjuangkan dukungan kementerian untuk seniman daerah, mengusulkan pelibatan seniman Bengkulu di Pekan Kebudayaan Nasional, dan mendorong sanggar-sanggar seni lokal tampil di panggung nasional. Aspirasi itu Ia sampaikan dan mendapat tanggapan positif dari kementerian ekonomi kreatif dan Kementerian Kebudayaan.

Aspirasi nyata pun dilakukan Destita deengan mendukung gelaran Festival Tabut 2025. Bersama seniman “Asak Suai” Senator Tampil menjadi sosok yang menginspirasinya-Fatmawati lewat teaterikal berjudul Fatmawati Untuk Indonesia.

Dalam penyerapan aspirasi Destita telah banyak menerima masukan dan memfasilitasi berbagai kalangan di antaranya komunitas Vespa, Komunitas Sepeda Onthel, dan para penulis buku hingga komunitas pelukis dan disabilitas.

Kunjungan ke Sanggar Salsabila membuktikan komitmennya mendukung kreativitas anak muda. Bahkan, ia mendukung terbentuknya komunitas Ulu Balang sebagai penjaga adat sekaligus pelestari budaya Lembak Bengkulu. Hal ini tak terlepas dari keanekaragaman kekayaan budaya Bengkulu. 

Mengawal Kasus Krusial

Sebagai senator, ia juga tampil cepat merespons persoalan krusial. Saat terjadi antrean panjang BBM akibat pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai, dua hari Ia turun langsung meninjau dan mendesak percepatan pengerukan ke pihak Pelindo Bengkulu.

Tragedi tenggelamnya kapal wisata Pulau Tikus pun tak luput dari perhatiannya. Ia menyampaikan belasungkawa sekaligus mendorong penerapan Early Warning System (EWS) di destinasi wisata rawan bencana ke Menteri Pariwisata.

Pada Mei perjalanan panjang pun dilalui dengan adanya tragedi Gempa bumi yang merobohkan puluhan rumah warga Betungan Kota Bengkulu. Sehari setelah gempa, Ia langsung mengunjungi korban gempa danmenyerahkan gempa serta menyampaikan kondisi ke Sekretariat DPD RI. Keesokannya, bersama para Senator dan Ketua DPD RI Sultan Bahtiar Najamudin, Destita menyerahkan bantuan kemanusiaan berupa sembako dan logistik kebencanaan.

Dua momen tersebut turut diabadikan saat Senator mendampingi Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka saat meninjau pendangkalan alur dan menyalurkan bantuan ke korban gempa. Tak hanya itu, Destita mendampingi Wapres Gibran turun ke SDN 61 Bengkulu untuk memantau pelaksaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

 

Selang beberapa hari, di bulan Agustus, masalah MBG yang menimbulkan keracunan ratusan siswa di daerah mencuat dan membuatnya geram. Destita yang sebelumnya meninjau program MBG di sekolah dan dapur bergizi Anggota Komite III DPD RI ini meminta seluruh pihak penyelenggara Program Makan Bergizi Gratis (MBG), baik untuk anak sekolah maupun MBG khusus ibu hamil-balita agar disiplin mengikuti protap yang telah ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN).

Kasus pendidikan atas dugaan kecurangan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di SMAN 5 Kota Bengkulu yang melibatkan Kepala Sekolah, operator hingga ketua SPMB memantik kerja Senator. Di hadapan belasan siswa yang dikeluarkan lantaran tak terdaftar dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kemendikdasmen, Destita menguatkan dan berjanji mengawal kasusnya selesai sampai ke tangan Ombudsman hingga Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan. Pertengahan September Ombudsman yang melakukan pengumpulan data keterangan dari walimurid hingga pihak sekolah, mennyimpulkan satu fakta bahwa sekolah telah melakukan pelanggaran adminisdtrasi atau Maladministrasi lantaran tak mengindahkan regulasi Kementerian dan Pemprov mengalihkan jalur afirmasi pada siswa yang harusnya masuk dalam kuota domisili.

Refleksi Satu Tahun

Dalam berbagai kesempatan, Destita aktif mendampingi kepala daerah Bengkulu bertemu kementerian untuk menyerap anggaran pusat demi mendorong pembangunan Provinsi Bengkulu. Ia menyuarakan mulai dari isu kesehatan, pendidikan, hingga mendukung optimalnya program nasional seperti Sekolah Rakyat dan Makan Bergizi Gratis.

Mendukung pendikan setara juga ia lakukan dengan membagikan ribuan kuota program beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) dan beasiswa kuliah KIP. Hal ini demi perluasan akses, dan memberikan kesempatan belajar dari pemerintah yang diberikan kepada peserta didik yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Satu tahun perjalanan Senator Destita Khairilisani adalah mosaik pengabdian. Dari ruang rapat paripurna di Senayan hingga desa-desa di pelosok Bengkulu, ia hadir mendengarkan, menyuarakan, dan memperjuangkan. Komitmennya mencakup dimensi luas, tak terbatas pada: perlindungan anak, kesetaraan gender, pemberdayaan UMKM, kesehatan, pertanian, migran, budaya, hingga infrastruktur energi dan transportasi.

Tantangan tentu tidak kecil. Isu struktural, keterbatasan anggaran, hingga kompleksitas regulasi menjadi pekerjaan rumah. Namun, keberanian Destita melangkah, jejaring yang ia bangun, serta dukungan masyarakat Bengkulu menjadi modal penting melanjutkan pengabdian.

Satu tahun perjalanan ini baru permulaan. Masih ada empat tahun ke depan untuk membuktikan bahwa suara rakyat Bengkulu benar-benar bergema di ruang kebijakan nasional. Dengan semangat Bantu Rakyat, Bangun Bengkulu, Senator Destita melangkah pasti menuju Indonesia Emas 2045.

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index