Warung Riki perlahan-lahan menjadi pilihan utama warga untuk memenuhi kebutuhan harian.
Perubahan pada omzet pun signifikan. Jika dulu hasil penjualan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, kini Yossy bisa menyisihkan keuntungan untuk tabungan dan biaya pendidikan anak-anak. Kesejahteraan keluarga meningkat.
“Alhamdulillah, sekarang saya bisa membiayai sekolah anak-anak dengan tenang. Bahkan ada sedikit tabungan. Rasanya lebih lega,” ujarnya dengan mata berbinar.
Bagi Yossy, tambahan modal bukan hanya soal angka, tetapi kesempatan untuk mengubah arah kehidupan. Ia merasakan langsung bagaimana akses modal membuka peluang. Dari usaha kecil yang nyaris stagnan, kini ia bisa menatap masa depan dengan optimisme.
“Kalau dulu saya tidak berani mengambil KUR, mungkin warung ini masih kecil dan apa adanya. Sekarang saya bisa membayangkan usaha ini berkembang lebih besar lagi,” katanya.
Kesuksesan Warung Riki juga membawa dampak sosial bagi lingkungannya. Warung ini kini menjadi pusat belanja kecil bagi warga sekitar. Mereka tidak perlu lagi jauh-jauh ke pasar kecamatan untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
Warung Riki menyediakan hampir semua yang mereka cari, dari sembako hingga jajanan anak-anak. Tak jarang, warung ini juga menjadi tempat singgah warga untuk berbincang ringan.
“Kadang orang datang belanja sambil cerita. Warung jadi tempat ngobrol juga,” kata Yossy sambil tersenyum.
Seiring berkembangnya usaha, Yossy juga mulai melibatkan orang lain. Sesekali ia meminta bantuan tetangga untuk menjaga warung ketika ia ada urusan keluarga. Dengan begitu, warung tetap buka dan tetangga yang membantu pun mendapat tambahan penghasilan.