Pasar Tradisional Jadi Lebih Modern
Fenomena ini tidak hanya dirasakan Okta. Beberapa UMKM lain juga mulai beralih ke pembayaran digital. Warung sayur, kios sembako, hingga penjual jajanan tradisional kini menempelkan QRIS di lapak mereka.
Bagi pembeli, perubahan ini memberikan kenyamanan. “Saya sering belanja sayur di pasar pagi, enak bisa langsung bayar lewat BRImo. Tidak takut uang kembalian hilang atau salah hitung,” kata Siti, salah satu pembeli.
Bagi Okta Junaidi, digitalisasi bukan hanya soal transaksi. Ia kini bisa lebih mudah mencatat penghasilan harian, memisahkan modal dan keuntungan, hingga menabung untuk kebutuhan keluarga. “Kalau uang masuk ke rekening, jadi lebih disiplin. Tidak gampang terpakai,” ucapnya.
Ia berharap semakin banyak pedagang kecil di Kaur yang mau beralih ke pembayaran digital. “Supaya pasar kita makin maju, tidak kalah dengan kota lain,” tambahnya.
BRI Luncurkan Fitur Baru di BRImo
Komitmen digitalisasi BRI tidak berhenti di pasar tradisional. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menegaskan posisinya sebagai pelopor inovasi perbankan digital dengan memperbarui aplikasi mobile banking andalannya, BRImo.
Kini, pengguna dapat melakukan pembayaran QRIS menggunakan Kartu Kredit BRI sebagai sumber dana utama. “Pengguna kartu kredit kini bisa memilih Kartu Kredit BRI sebagai sumber dana pembayaran QRIS di BRImo, baik untuk merchant presented mode (MPM) maupun di merchant online,” ujar Corporate Secretary BRI, Dhanny.
Fitur ini diharapkan semakin memudahkan nasabah, baik dalam transaksi offline maupun online.