Bengkulu Fokus Turunkan Emisi Karbon, DLHK Provinsi Bengkulu Ajak Masyarakat Jaga Hutan dan Tanam Mangrove

Bengkulu Fokus Turunkan Emisi Karbon, DLHK Provinsi Bengkulu Ajak Masyarakat Jaga Hutan dan Tanam Mangrove
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bengkulu, Safnizar

IKOBENGKULU.COM – Keberadaan hutan di Provinsi Bengkulu berperan besar dalam upaya pengurangan emisi karbon. Dengan luas kawasan hutan mencapai 44 persen, provinsi ini berkontribusi 10 persen terhadap upaya Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Menjelang target nasional mencapai *zero carbon* pada 2030, Provinsi Bengkulu menjadi salah satu pemain kunci dalam mewujudkan hal tersebut.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bengkulu, Safnizar, mengungkapkan pentingnya peran sektor kehutanan dalam pengelolaan kawasan hutan yang lebih baik, serta penyelesaian tata ruang yang tepat. Menurutnya, hal ini berpotensi besar dalam menurunkan emisi karbon.

“Kami terus berupaya mempercepat penyelesaian tata ruang, yang memiliki dampak signifikan dalam pengurangan emisi gas rumah kaca. Target pengurangan emisi sudah jelas, termasuk untuk Provinsi Bengkulu,” kata Safnizar dalam dialog RRI Bengkulu Pagi, (27/11/2024).

Menurut Safnizar, Bengkulu dengan luas hutan yang besar memiliki peranan vital dalam pencapaian target zero emisi pada 2030. Pemerintah pusat juga memberi perhatian khusus terhadap upaya pelestarian hutan dengan merencanakan pemberian insentif emisi karbon pada 2024.

Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Pengurangan Pembakaran

Selain itu, Safnizar mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kawasan hutan dan berpartisipasi dalam rehabilitasi hutan gundul. Pembakaran hutan dan lahan menjadi salah satu fokus utama dalam upaya pengurangan emisi karbon. Pemerintah berharap gerakan ini akan mempercepat pencapaian target zero karbon.

“Rehabilitasi hutan dan pengurangan pembakaran lahan harus dilakukan secara bertahap. Dengan langkah ini, kita berharap bisa mencapai zero karbon pada 2030,” tambah Safnizar.

Partisipasi Komunitas dalam Penanaman Mangrove

Selain upaya pemerintah, berbagai komunitas juga turut berperan aktif dalam pelestarian lingkungan. Komunitas Lestari Alam Laut untuk Negeri (LATUN) Bengkulu, misalnya, telah melakukan penanaman pohon mangrove sebagai salah satu langkah untuk mengurangi emisi karbon. Rifi Zulhendri, perwakilan LATUN, menyatakan bahwa sejak 2021, mereka telah menanam mangrove di lahan seluas 3,1 hektare dengan target mencapai 23 hektare pada tahun-tahun mendatang. Pada 2024, komunitas ini berencana menyelesaikan penanaman 6 hektare mangrove.

“Penanaman mangrove sangat penting untuk melindungi ekosistem pesisir dan mengurangi emisi karbon. Kami berharap langkah ini dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan,” ujar Rifi.

BPOM Bengkulu Ikut Dukung Gerakan Net Zero Carbon

BPOM Bengkulu Ikut Dukung Gerakan Net Zero Carbon/ foto;dok/

Tidak hanya komunitas lingkungan, instansi lain pun berperan serta dalam mendukung gerakan pengurangan emisi karbon. Kepala BPOM Bengkulu, Yogi Abaso Mataram, menyatakan bahwa pihaknya berkolaborasi dengan berbagai sektor untuk mendukung gerakan Net Zero Carbon 2045. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah penanaman 4.000 pohon mangrove yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu.

“Kami bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan Indonesia EMAS 2045 melalui gerakan Net Zero Carbon. Ini adalah bentuk komitmen kami terhadap pelestarian lingkungan,” ujar Yogi.

Kolaborasi untuk Masa Depan Lebih Hijau

Upaya kolaboratif antara pemerintah, komunitas, dan berbagai sektor diharapkan dapat mempercepat tercapainya target pengurangan emisi karbon dan pelestarian lingkungan di Provinsi Bengkulu. Melalui inisiatif ini, diharapkan generasi mendatang dapat menikmati alam yang lebih lestari dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia. (Ads)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index