Kepahiang, Ikobengkulu.com– Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, memiliki potensi besar di sektor pariwisata. Dari total 105 desa, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kepahiang telah mengidentifikasi 47 desa yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata unggulan. Desa-desa ini dinilai memiliki keunggulan alam dan budaya yang dapat meningkatkan daya tarik pariwisata lokal.
.jpg)
Menurut Kepala Disparpora Kepahiang, Kepala Disparpora Kepahiang, Rudi Andi Sihaloho, identifikasi ini bertujuan untuk mendorong pengelolaan wisata berbasis komunitas, bekerja sama dengan pemerintah desa, pelaku usaha, dan masyarakat setempat.
“Kami melihat banyak desa yang memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. Potensi ini perlu digali dan dikelola secara profesional agar memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal,” jelasnya.

Destinasi Potensial Berdasarkan Kecamatan
Desa-desa yang telah diidentifikasi tersebar di berbagai kecamatan, dengan Kecamatan Kabawetan sebagai wilayah unggulan berkat potensi wisata kebun tehnya yang telah menjadi daya tarik utama.
Berikut daftar beberapa desa yang memiliki potensi wisata:
- Kecamatan Kabawetan: Sido Rejo, Sido Makmur, Air Sempiang, Tangsi Duren, Barat Wetan, Sukasari, Sumber Sari, Tugu Rejo, Pematang Donok.
- Kecamatan Kepahiang: Karang Endah, Kelobak, Bogor Baru, Pagar Gunung, Sukamerindu.
- Kecamatan Tebat Karai: Talang Karet, Penanjung Panjang, Taba Sating, Tapak Gedung.
- Kecamatan Seberang Musi: Taba Padang, Kandang, Temdak, Tebat Laut.
- Kecamatan Bermani Ilir: Batu Kalung, Cinto Mandi, Gunung Agung, Embong Ijuk.
Setiap desa memiliki keunikan tersendiri, mulai dari wisata alam seperti air terjun, kebun teh, hingga wisata budaya yang kaya akan nilai sejarah.
Kolaborasi untuk Pengembangan Wisata
Disparpora Kepahiang menyebutkan bahwa pengembangan pariwisata tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga membutuhkan peran aktif pemerintah desa dan masyarakat.
Pendanaan untuk pengelolaan wisata dapat dilakukan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), investor swasta, maupun pelaku UMKM lokal.
“Kolaborasi adalah kunci. Dengan dukungan BUMDes, masyarakat, dan investor, kami yakin sektor wisata di Kepahiang akan berkembang pesat,” tambah Kepala Disparpora.
Fokus pada Potensi Wisata Tersembunyi
Kabupaten Kepahiang juga memiliki banyak objek wisata yang belum dikelola secara optimal. Salah satunya adalah air terjun Sengkuang yang menjadi daya tarik di Kecamatan Kabawetan. Selain itu, desa-desa lain menyimpan potensi wisata sejarah dan budaya yang perlu mendapatkan perhatian lebih.
“Kami berkomitmen untuk mengembangkan destinasi wisata yang belum tergarap agar dapat memberikan pengalaman baru bagi wisatawan sekaligus meningkatkan perekonomian lokal,” lanjutnya.
Harapan untuk Pariwisata Kepahiang
Dengan dukungan dari berbagai pihak, Disparpora optimistis pengembangan 47 desa wisata ini akan memberikan dampak positif yang signifikan. Selain menarik wisatawan, langkah ini juga diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kami berharap pengelolaan wisata ini tidak hanya meningkatkan kunjungan wisatawan tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal. Kepahiang memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Provinsi Bengkulu,” tutup Kepala Disparpora. (ADS)