JAKARTA, IKOBENGKULU.COM – Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) di Jawa Timur resmi meluncurkan program studi Doktor Terapan (S-3 Terapan) Sistem Siber-Fisik, menjadi program doktor terapan pertama di Indonesia yang diselenggarakan oleh sebuah politeknik.
Program ini diluncurkan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) No. 199/D/O/2024 tentang Izin Pembukaan Program Studi Sistem Siber-Fisik di PENS.
Direktur PENS, Aliridho Barakbah, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk melahirkan lulusan yang mampu menjadi problem solver di industri, dengan disertasi yang didasarkan pada masalah riil di industri.
“Program Doktor Terapan Sistem Siber-Fisik ini memiliki keunikan tersendiri. Lulusan diharapkan dapat menyelesaikan masalah nyata di industri, bukan hanya berdasarkan ide, tetapi problem yang dihadapi di lapangan,” ujar Aliridho.
.jpeg)
Ia menambahkan bahwa output dari disertasi ini tidak hanya berupa jurnal ilmiah, tetapi juga paten, dengan pengukuran Tingkat Kesiapan Teknologi (Technology Readiness Level).
Program ini juga menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar dan beririsan dengan Teaching Factory (Tefa), yang memungkinkan mahasiswa untuk mengangkat topik disertasi dari masalah yang ditemukan di Tefa.
“Bagi perguruan tinggi yang sudah memiliki Tefa, program Doktor Terapan ini sangat menguntungkan, karena masalah-masalah yang ada di Tefa bisa menjadi topik disertasi,” tambah Aliridho.
Peluncuran program ini mendapatkan tanggapan positif dari industri, yang mendukung pembentukan research group center di bidang Electric Vehicle, Energy Technology, Robotics and Industrial Automation, serta Food Security and Environmental Technology.
Selain itu, program Open Lab memungkinkan mahasiswa untuk secara aktif mencari masalah di industri mitra dan menyelesaikannya di laboratorium industri.
.jpeg)
Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin, menyambut baik peluncuran program ini dan menegaskan pentingnya kolaborasi dengan industri dalam mengembangkan kurikulum yang relevan.
“Dengan adanya program Doktor Terapan Sistem Siber-Fisik di PENS, kami berharap kualitas pendidikan tinggi vokasi terus meningkat, menjadi solusi nyata untuk permasalahan industri, dan melahirkan SDM yang siap bersaing di kancah internasional,” kata Tatang.
Peluncuran program Doktor Terapan ini menandai langkah maju dalam transformasi pendidikan vokasi di Indonesia, dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan industri dan menciptakan inovasi yang berdampak besar. ***