Kue Tat: Makanan Khas Bengkulu yang Tetap Eksis Hingga Kini

Kue Tat: Makanan Khas Bengkulu yang Tetap Eksis Hingga Kini
Pengunjung membeli Kue Tat di Toko Cik Jum, yang terkenal dengan rasa originalnya. ( Sumber: Rizki Febriansyah)

IKOBENGKULU.COM - Kue Tat adalah makanan khas dari Bengkulu yang masih eksis hingga saat ini. Konon, kue ini sering dihidangkan pada raja-raja zaman dahulu. Namun, jangan khawatir, saat ini Anda tidak perlu menjadi raja untuk menikmati kue ini.

Makanan dengan diameter 15 cm ini sering ditemui di acara adat atau pernikahan, menjadikannya sangat dikenal di kalangan masyarakat Bengkulu. Kue Tat dibuat dari bahan dasar tepung terigu, gula, santan kelapa, dan telur, memberikan cita rasa manis yang pas serta adonan yang renyah di luar dan lembut di dalam.

Jenis dan Ukuran Kue Tat

Kue Tat memiliki dua jenis ukuran: Bay Tat dan Anak Tat. Bay Tat berukuran lebih besar, bisa berbentuk persegi atau bulat dengan diameter 15 cm. Sedangkan Anak Tat hanya berukuran sebesar kepalan tangan dengan isian selai di dalamnya.

Foto Kue Anak Tat, Sumber: Rizki Febriansyah

Selain itu, Bay Tat tradisional memiliki dua jenis topping atau "bungo", yaitu selai nanas dan selai kelapa. Namun, seiring berjalannya waktu, kue ini telah dimodernisasi dengan berbagai topping lain seperti selai stroberi, selai coklat, hingga selai kacang.

Popularitas dan Penjualan Kue Tat di Bengkulu

Di Bengkulu, Bay Tat masih ramai diperjualbelikan dan hampir setiap toko oleh-oleh pasti menjual kue ini. Hebatnya, Bay Tat masih menjadi oleh-oleh utama yang dibeli oleh para wisatawan saat berkunjung ke Bengkulu.

Toko Kue Tat Cik Jum adalah salah satu contohnya. Toko yang sudah beroperasi selama kurang lebih enam tahun ini memiliki pelanggan tetap, bahkan dari luar kota. Cik Jum, pemilik usaha UMKM Kue Tat ini, menjelaskan bahwa kue Tat yang ia buat selalu baru, sehingga cita rasanya tetap terjaga.

“Kue Tat yang kita buat itu semuanya akan dijual di hari yang sama, jadi tahan disimpan hingga 10 hari ke depan. Penjual dari Lubuk Linggau, dari Lubuk Resam maupun penjual dari Bengkulu sendiri juga ada yang beli di sini, nanti dijual lagi dengan harga yang berbeda,” jelas Cik Jum.

Wanita lima puluh tahunan ini mengaku, kue Tat yang ia jual selalu mengedepankan rasa Tat yang original, sama seperti yang dihidangkan pada zaman dahulu. Beberapa konsumennya memilih kue Tat buatannya karena rasa yang masih sangat original dan selalu baru.

Produksi dan Harga Kue Tat

Kue Tat tradisional dengan topping selai nanas dan kelapa, tetap mempertahankan cita rasa autentik. (Sumber: Rizki Febriansyah)

Di tokonya, Cik Jum menjual Bay Tat dan Anak Tat, dengan topping yang masih original seperti nanas dan kelapa, serta yang sudah dimodernisasi seperti coklat, kacang, dan stroberi. Dalam satu hari, Cik Jum membuat sekitar dua puluh empat kilogram adonan untuk dijual.

Harga untuk Bay Tat adalah dua puluh lima ribu rupiah per cetak, sedangkan Anak Tat dijual dengan harga lima ribu rupiah untuk lima buah. Dahulu, ia sempat menjual Anak Tat dengan harga seribu rupiah per potongnya, namun dengan naiknya harga bahan pokok, ia harus menaikkan harga jual di pasaran.

Cik Jum memaparkan bahwa resep kue Tat ini ia pelajari dari ibu dan neneknya. “Cara membuat kue Tat ini saya pelajari dari zaman nenek hingga ibu saya dulu, karena bagi kami orang Lembak, kue Tat ini harus selalu ada di setiap acara,” ujarnya.

Selain Kue Tat, Cik Jum juga menjual berbagai macam kue lainnya seperti kue goyang, kue bolu, peyek, kue soes, dan beberapa macam kue kering lainnya.

Kue Tat tetap menjadi primadona di Bengkulu dan merupakan salah satu makanan khas yang harus Anda coba saat berkunjung ke sana. ***

Ditulis oleh Mahasiswa KPI UINFAS Bengkulu, Yuniza Andriani, Sheren Rulia Meldio, Rizki Febriansyah, Zeta anggraini

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index