Gubernur Bengkulu Larang Guru SMA P3K Pindah Tugas untuk Stabilitas Pendidikan

Gubernur Bengkulu Larang Guru SMA P3K Pindah Tugas untuk Stabilitas Pendidikan
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah terlihat sedang bersalaman dengan tenaga pendidik saat kunjungan kerjanya di Kabupaten Kaur (FOTO: MC /HO. IKOBENGKULU)

IKOBENGKULU.COM - Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, mengeluarkan instruksi penting terkait guru SMA yang lolos dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

Dalam kunjungannya ke Kabupaten Kaur pada Selasa, 16 Januari, gubernur meminta agar guru-guru tersebut tidak mengajukan pindah tugas, khususnya yang berada di dalam wilayah Provinsi Bengkulu. Langkah ini diambil untuk mencegah kekurangan guru di sekolah-sekolah di provinsi tersebut.

"Kami berharap guru-guru SMA yang lulus P3K di Provinsi Bengkulu tidak pindah antar kabupaten atau kota di dalam provinsi. Ini penting untuk menjaga ketersediaan guru di setiap sekolah," tegas Gubernur Rohidin.

Namun, gubernur mengakui bahwa bagi guru yang lolos P3K di bawah naungan provinsi lain atau di kementerian/lembaga, mereka memiliki hak untuk mengajukan pindah.

Untuk mengantisipasi masalah kekurangan guru, Gubernur Rohidin juga memberi instruksi khusus kepada kepala sekolah SMA, SMK, dan SLB se-Kabupaten Kaur.

"Saya minta agar kepala sekolah tidak mengakomodir usulan kepindahan guru PPPK tahun ini ke daerah lain. Kita harus menghindari terjadinya kekosongan guru yang bisa menghambat proses belajar mengajar," jelasnya.

Selain itu, Gubernur Rohidin juga menekankan pentingnya penerapan sistem zonasi dalam proses penerimaan siswa baru. "Dalam penerimaan siswa tahun ajaran baru, saya mengharapkan kepala sekolah mengoptimalkan sistem zonasi. Pastikan tidak ada siswa yang tidak mendapatkan kesempatan sekolah," tambahnya.

Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan distribusi guru yang adil dan efisien di seluruh wilayah Provinsi Bengkulu, serta untuk menjaga kualitas proses pembelajaran di sekolah. Gubernur Rohidin menegaskan bahwa keputusan ini diambil untuk memastikan bahwa sekolah yang ditinggalkan tidak mengalami defisit guru, yang dapat berdampak pada kualitas pendidikan siswa.

"Kami bertujuan untuk menjaga stabilitas dan kualitas pendidikan di Bengkulu. Langkah-langkah ini diperlukan untuk memastikan bahwa setiap sekolah memiliki guru yang cukup untuk mendidik siswa dengan efektif," tutup Gubernur Rohidin. ***

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index