Rejang Lebong, Ikobengkulu.com — Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong menerima kunjungan kerja Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VII Bengkulu, Wiel Mushawiry Suryana, di Ruang Rapat Bupati Rejang Lebong, Selasa (14/10/2025).
Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka rapat koordinasi pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 yang berfokus pada pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur irigasi di seluruh Indonesia.
Bupati Rejang Lebong H.M. Fikri Thobari bersama Kepala Dinas Pertanian Suradi dan sejumlah pejabat daerah menyambut langsung kehadiran rombongan BWSS VII Bengkulu.
Fokus pada Peningkatan Infrastruktur Pertanian
Dalam sambutannya, Wiel menjelaskan bahwa kunjungan ini tidak hanya bertujuan mempererat koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, tetapi juga memastikan kesiapan daerah dalam mendukung pelaksanaan Inpres Nomor 2 Tahun 2025.
“Melalui Inpres ini, pemerintah pusat berupaya memperkuat sektor irigasi, mulai dari jaringan utama, primer, sekunder, hingga tersier, termasuk irigasi air tanah berbasis pompa,” ujar Wiel.
Ia menambahkan, kebijakan ini menjadi bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya peningkatan produksi beras nasional untuk mewujudkan kemandirian pangan.
“Tahun ini dibagi menjadi tiga tahap. Kabupaten Rejang Lebong masuk tahap ketiga dengan nilai anggaran sekitar Rp800 juta. Kami berharap penandatanganan kontrak bisa segera dilakukan,” katanya.
Menurut Wiel, masih terdapat peluang bagi Rejang Lebong untuk mendapatkan program lanjutan pada tahun berikutnya.
“Secara nasional, anggaran yang disiapkan sekitar Rp6,7 triliun. Untuk Provinsi Bengkulu, totalnya baru sekitar Rp60 miliar. Harapannya, Rejang Lebong bisa memanfaatkan peluang ini secara optimal,” ujarnya.

Dorongan dari Pemerintah Daerah
Bupati Fikri menyampaikan apresiasi atas perhatian BWSS VII Bengkulu terhadap pengembangan infrastruktur pertanian di wilayahnya. Ia menilai sinergi antara pemerintah daerah dan BWSS VII sangat penting untuk memperkuat sektor pertanian.
“Kunjungan ini memberikan banyak informasi penting. Kami berharap kerja sama yang baik ini bisa berlanjut dalam penyusunan program 2026,” ujar Fikri.
Ia juga meminta dinas teknis untuk menindaklanjuti hasil rapat dengan menyusun usulan program prioritas yang akan diajukan ke BWSS VII.
“Jika irigasi berfungsi dengan baik, produktivitas pertanian pasti meningkat. Ini sejalan dengan upaya menjadikan Rejang Lebong sebagai lumbung pangan Provinsi Bengkulu,” katanya.