IKOBENGKULU.COM — Komitmen Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Sukarno Bengkulu dalam menyiapkan mahasiswa menghadapi era digital tidak berhenti di ruang kuliah. Awal pekan ini, kampus yang dijuluki Kampus Merah Putih itu menggandeng Bank Indonesia dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dalam Program Sinergi Edukasi Publik (PSEP): Capacity Building & Sertifikasi Digital Marketing.
Program yang berlangsung selama tiga hari, 23–25 Juni 2025, di Auditorium UIN FAS Bengkulu itu diikuti 100 mahasiswa terpilih dari semester enam ke atas. Mereka tidak hanya dibekali materi digital marketing berbasis teknologi, tetapi juga diuji langsung untuk memperoleh sertifikat profesi resmi dari BNSP, sebuah tiket penting untuk masuk ke dunia kerja digital.

Kolaborasi Strategis untuk Akselerasi Sistem Pembayaran Digital
Kegiatan ini merupakan buah kolaborasi antara UIN FAS Bengkulu dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, yang menggandeng LSP Sahabat Profesional Indonesia sebagai lembaga pelaksana uji sertifikasi berlisensi BNSP. Tema yang diangkat pun strategis: “Siap Digital: Sinergi Inklusif Akselerasi Sistem Pembayaran Digital.”
Rektor UIN FAS Bengkulu, Prof. Dr. H. Zulkarnain, M.Pd., membuka langsung kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, ia menyebut program ini sebagai bagian dari upaya besar kampus membekali mahasiswa tidak hanya dengan nilai akademik, tapi juga dengan kompetensi praktis yang diakui industri.

“Ini bukan sekadar pelatihan, ini investasi masa depan. Mahasiswa UIN harus siap bersaing di ekosistem digital yang makin kompleks,” ujar Zulkarnain.
Dari pihak Bank Indonesia, Dhita Aditya Nugraha, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Bengkulu, menekankan pentingnya literasi digital dan penguasaan sistem pembayaran non-tunai untuk mendukung inklusi keuangan nasional.
Pelatihan Langsung, Sertifikasi Nyata
Sesi pelatihan diisi oleh praktisi berpengalaman dan asesor BNSP. Di antaranya, Angga yang membahas Cinta, Bangga, Paham Rupiah, serta Hendri yang mengulas sistem pembayaran digital. Keduanya merupakan perwakilan dari KPw BI Provinsi Bengkulu.

Sementara itu, materi inti digital marketing diberikan oleh Indah Syoraya, S.Psi., M.A., CHRM, seorang Master Trainer & Asesor BNSP sekaligus Direktur LSP Administrasi dan Manajemen Indonesia.
Para peserta tidak hanya duduk mendengarkan, tapi langsung terlibat dalam praktik dan uji kompetensi. Mereka akan keluar dari pelatihan ini tak hanya dengan sertifikat kehadiran, tapi dengan sertifikat profesi yang sah dan bisa digunakan untuk memasuki industri kreatif dan teknologi.
Sinergi Kampus dan Industri
Kepala Bagian Umum dan Akademik UIN FAS Bengkulu sekaligus Ketua Panitia, Dr. Sri Ihsan, M.Pd.I., menyebut kegiatan ini sebagai wujud nyata integrasi antara dunia kampus dan dunia kerja.
“Kami tidak ingin mahasiswa kami hanya unggul di teori. Mereka harus tangguh secara profesional, bersertifikasi, dan siap kerja,” tegas Sri Ihsan.
Langkah ini sejalan dengan semangat Merdeka Belajar dan transformasi kampus sebagai pusat pemberdayaan sumber daya manusia unggul. Dalam peta digital masa depan, mahasiswa UIN FAS Bengkulu kini disiapkan tak hanya sebagai penonton, tetapi pemain utama.(adv)