BENGKULU, IKOBENGKULU.COM — Komunitas Studi Ekonomi Islam (KASEI) SEM-C Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Sukarno Bengkulu sukses menjadi tuan rumah Seminar Internasional dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FOSSEI) tahun 2025.
Acara ini mengusung tema “Resilience of Multi-sector through Technology Transformation to Strengthen Inclusive and Sustainable Islamic Economic Growth” dan digelar di Gedung Aula Djamaan Nur UIN FAS Bengkulu.
Kegiatan bergengsi ini menghadirkan pembicara lintas sektor, baik dari dalam maupun luar negeri. Di antaranya adalah Dr. Mohammad Fameem (Assistant Professor, Thammasat University Thailand), Flora Apriani (Analis OJK Bengkulu), dan Anwar Saputra, ST (Head of Sharia Insurance Marketing Bengkulu).
Acara juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Asisten III Setda Provinsi Bengkulu Khairil Anwar, Wakil Rektor III UIN FAS Bengkulu, serta perwakilan dari Dinas Pariwisata, OJK, AAC, BAZNAS, BSI, Presidium Nasional FOSSEI, dan Koordinator KASEI dari lima regional: Sumbagsel, Sumbagteng, Jatim, Jateng, dan Jabodetabek.
Platform Strategis bagi Mahasiswa Ekonomi Islam
Dalam sambutannya, Khairil Anwar menyatakan harapannya agar Rakernas ini menjadi platform bagi mahasiswa dalam menciptakan program-program unggulan yang relevan dengan perkembangan ekonomi Islam nasional.
“KASEI dan FOSSEI harus melahirkan gagasan strategis demi mendukung visi Indonesia Emas. Mahasiswa hari ini adalah calon pemimpin dan pemikir masa depan ekonomi Islam,” ujar Khairil.
Ia menambahkan, peran mahasiswa sangat vital dalam melahirkan pemikir ekonomi Islam yang mampu bersaing secara global.
Delegasi Nasional dan Agenda Rakernas
Seminar ini diikuti oleh lebih dari 20 delegasi KASEI dari seluruh Indonesia. Setelah sesi seminar internasional, kegiatan dilanjutkan dengan Rapat Kerja Nasional yang membahas penyusunan program kerja KASEI untuk periode 2025.
Beberapa pengurus nasional yang hadir antara lain Rizki Aulia Wildan Haqqi (KASEI Jakarta, Bidang Keuangan), Ahmad Azam Haifah (UPI, Bidang Kelembagaan), Mumtaz Alfian Zulfa (UGM, Bidang Keilmuan), Aufa Rifkie (UNDIP, Bidang Media dan Data), dan Sidiq Dwi Prasetio (UIN Raden Mas Said, Bidang Kaderisasi).
Rakernas ini menjadi momentum penting dalam menyusun program kerja strategis, inklusif, dan berkelanjutan guna mendukung kemajuan ekonomi Islam yang adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Komitmen untuk Masa Depan Ekonomi Islam
Panitia menegaskan bahwa rangkaian kegiatan ini menunjukkan keseriusan KASEI dan FOSSEI dalam memperkuat peran ekonomi Islam berbasis teknologi digital. Dukungan dari akademisi, regulator, dan industri menjadi pondasi penting dalam membentuk generasi muda yang unggul dan siap bersaing.
“Dengan semangat kolaboratif, mari kita dorong ekonomi Islam yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi untuk masa depan Indonesia yang lebih baik,” pungkas panitia dalam penutupan acara. (adv)
