Kepahiang, Ikobengkulu.com– Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kepahiang menegaskan komitmennya dalam mewujudkan perencanaan pembangunan yang inklusif dengan memastikan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Bappeda Kabupaten Kepahiang, HM. Salihin, M.Si.
Menurut HM. Salihin, M.Si, partisipasi publik adalah kunci utama dalam merumuskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat.
"Kami sangat percaya bahwa pembangunan yang baik adalah pembangunan yang lahir dari aspirasi rakyat. Oleh karena itu, Bappeda terus berupaya membuka ruang seluas-luasnya agar setiap elemen masyarakat dapat menyalurkan ide dan gagasan mereka," ujar Salihin.
Salah satu wujud nyata komitmen ini adalah melalui penyelenggaraan Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) yang partisipatif dari tingkat desa hingga kabupaten. Dalam setiap tahapan Musrenbang, Bappeda memastikan representasi dari berbagai kelompok masyarakat, mulai dari tokoh adat, tokoh agama, pemuda, perempuan, hingga kelompok disabilitas.
"Kami ingin memastikan tidak ada suara yang terlewatkan. Setiap masukan, kritik, dan saran yang disampaikan dalam Musrenbang akan menjadi pertimbangan utama dalam penyusunan dokumen perencanaan kami," tambah HM. Salihin, M.Si.
Lebih lanjut, Salihin menjelaskan bahwa Bappeda juga memanfaatkan platform digital dan media sosial untuk menyerap aspirasi publik, terutama dari generasi muda yang lebih akrab dengan teknologi. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui digitalisasi.
Dengan pendekatan perencanaan pembangunan partisipatif ini, Bappeda Kabupaten Kepahiang optimis RPJMD yang dihasilkan akan lebih aplikatif, tepat sasaran, dan benar-benar mencerminkan harapan seluruh masyarakat Kabupaten Kepahiang. (adv)
