Potret Tumpukan Sampah di Jalan Sungai Hitam Kikis Keindahan dan Kesehatan

Potret Tumpukan Sampah di Jalan Sungai Hitam Kikis Keindahan dan Kesehatan
Sepanjang jalan sungai hitam Bengkulu, sebuah arteri vital yang membentang di kota ini, seringkali kita dihadapkan pada pemandangan yang memprihatinkan.

IKOBENGKULU.COM - Sepanjang jalan sungai hitam Bengkulu, sebuah arteri vital yang membentang di kota ini, seringkali kita dihadapkan pada pemandangan yang memprihatinkan. Tumpukan sampah yang menggunung di beberapa titik. Limbah domestik bercampur dengan sampah plastik, botol kaca, hingga dedaunan kering, menciptakan pemandangan kumuh yang kontras dengan potensi keindahan sungai yang seharusnya mengalir jernih di sisi jalan ini. Kondisi ini bukan hanya masalah estetik kota, melainkan persoalan serius yang berdampak langsung pada lingkungan, kesehatan masyarakat, dan citra kota Bengkulu sebagai destinasi wisata. 

Salah satu penyebab utamanya adalah masih minimnya kesadaran dan disiplin masyarakat. Meskipun upaya edukasi telah dilakukan, kebiasaan membuang sampah sembarangan di lahan kosong, tepi jalan, atau bahkan langsung ke aliran sungai, masih menjadi perilaku yang sulit dihilangkan. Banyak warga yang mungkin belum sepenuhnya memahami dampak jangka panjang dari tindakan mereka, atau merasa tidak memiliki pilihan lain karena keterbatasan akses ke fasilitas pembuangan sampah yang memadai. Anggapan bahwa sampah akan "hilang" dengan sendirinya atau terbawa arus sungai menunjukkan kurangnya pemahaman tentang siklus sampah dan dampaknya.

Di sisi lain, sistem pengelolaan sampah dari pemerintah daerah juga perlu terus dievaluasi dan ditingkatkan. Meskipun ada upaya, pertanyaan besar masih muncul, apakah jumlah tempat penampungan sampah sementara (TPS) di sepanjang Jalan Sungai Hitam Bengkulu sudah mencukupi dan strategis? Apakah jadwal pengangkutan sampah sudah optimal, konsisten, dan menjangkau semua titik yang membutuhkan? Jika fasilitas atau layanan ini dirasa kurang memadai atau tidak konsisten, masyarakat cenderung mencari "solusi" instan yang seringkali berujung pada pembuangan sampah ilegal. Penegakan peraturan daerah tentang kebersihan yang kurang tegas juga turut memperparah keadaan, di mana tidak ada efek jera yang signifikan bagi para pelanggar.

Dampak dari tumpukan sampah di sepanjang Jalan Sungai Hitam Bengkulu sangatlah merugikan di berbagai aspek. Secara lingkungan, sampah yang menumpuk di tepi jalan ini sangat rentan terbawa angin atau air hujan, kemudian mencemari Sungai Bengkulu. Limbah plastik dan anorganik lainnya tidak hanya menyumbat aliran sungai, yang dapat memperparah banjir saat musim hujan, tetapi juga mengancam kehidupan biota air dan mencemari ekosistem sungai secara keseluruhan. Sampah organik yang membusuk menghasilkan gas metana, kontributor gas rumah kaca, sementara bau busuk yang menyengat dari timbunan sampah mencemari udara, mengganggu pernapasan warga sekitar dan mengurangi kenyamanan bagi pengguna jalan.

Dari segi kesehatan, area tumpukan sampah adalah sarang ideal bagi berbagai vektor penyakit. Tikus, lalat, dan nyamuk berkembang biak dengan cepat di sana, menjadi perantara penyebaran penyakit menular seperti diare, demam berdarah, tipus, dan leptospirosis, yang mengancam kesehatan masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di sekitar sana. Citra kota pun ikut tercoreng, mengurangi daya tarik Bengkulu sebagai kota bersih dan nyaman, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif pada sektor pariwisata dan investasi, yang kini tengah gencar dikembangkan.

Untuk mengatasi permasalahan tumpukan sampah. diperlukan upaya kolaboratif dan terencana yang melibatkan semua pihak. Pemerintah Kota Bengkulu, khususnya dinas terkait, harus mengevaluasi kembali dan mengoptimalkan sistem pengelolaan sampah di sepanjang jalan ini, mulai dari penambahan jumlah TPS yang strategis, peningkatan frekuensi dan rute pengangkutan sampah, hingga pengembangan fasilitas daur ulang yang lebih aksesibel. Kampanye edukasi dan sosialisasi yang masif dan berkelanjutan juga perlu digalakkan, menargetkan warga, pelaku usaha, dan pengguna jalan tentang pentingnya menjaga kebersihan, memilah sampah, dan membuang sampah pada tempatnya sesuai jadwal.

Masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di sekitar Jalan Sungai Hitam Bengkulu juga memiliki peran krusial. Dimulai dari kesadaran individu untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan, memilah sampah dari rumah tangga, dan berpartisipasi aktif dalam program-program kebersihan lingkungan. Para pelaku usaha di sepanjang jalan ini juga diharapkan dapat menyediakan tempat sampah yang memadai di area usaha mereka dan memastikan kebersihan lingkungan sekitarnya.
***

Febby, Uinfas Bengkulu.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index