REJANG LEBONG, IKOBENGKULU.COM – Di tengah hamparan hijau perbukitan Desa IV Suku Menanti, Rejang Lebong, tersembunyi sebuah kebun yang tak hanya menjanjikan panen berlimpah, tetapi juga menawarkan pengalaman wisata yang manis. Inilah Kebun Jeruk Gergah, sebuah destinasi agrowisata yang sedang naik daun, bahkan menarik perhatian para wartawan ekonomi dan Bank Indonesia (BI) untuk berkunjung langsung.
Pada suatu pagi yang cerah, aroma segar jeruk Gergah menyeruak menyambut rombongan wartawan ekonomi dari Bengkulu, didampingi perwakilan dari Bank Indonesia. Kunjungan ini bukan sekadar piknik biasa, melainkan sebuah penelusuran potensi ekonomi yang tersimpan di balik setiap buah ranum.
Dari Kebun Produktif Menjadi Destinasi Edukatif
Supriyadi, sang pemilik kebun seluas dua hektar ini, tampak bersemangat menyambut tamu-tamu istimewanya. Dengan ramah, ia bercerita tentang transformasi kebunnya. "Dulu ini murni kebun produksi. Tapi kami lihat ada potensi lain, yaitu agrowisata," ujar Supriyadi sambil menunjuk deretan pohon jeruk yang tengah berbuah lebat.
Kini, Kebun Jeruk Gergah bukan lagi sekadar tempat panen, melainkan sebuah ruang rekreasi edukatif. Hanya dengan Rp15.000 per orang, pengunjung dapat menikmati sensasi makan jeruk sepuasnya langsung di lokasi. Sebuah tawaran yang sulit ditolak, terutama saat musim panen raya seperti sekarang. "Konsepnya memang kami ingin pengunjung merasakan langsung kesegaran jeruk dari pohonnya," tambah Supriyadi.
Bagi mereka yang terbuai dengan manisnya jeruk Gergah dan ingin membawa pulang sebagai oleh-oleh, Supriyadi mematok harga Rp15.000 per kilogram. Harga yang terjangkau ini diharapkan bisa mendorong perputaran ekonomi lokal dan mengenalkan jeruk Gergah lebih luas.
Sinergi untuk Masa Depan Ekonomi Lokal
Kehadiran wartawan ekonomi dan Bank Indonesia dalam kunjungan ini menegaskan pentingnya sektor pertanian dan UMKM dalam peta perekonomian Bengkulu. BI, melalui program pendampingan dan dukungan kebijakan, melihat potensi besar pada inisiatif agrowisata seperti Kebun Jeruk Gergah.
"Kami datang ke sini untuk melihat langsung bagaimana potensi ekonomi lokal dapat diangkat melalui agrowisata. Ini adalah contoh UMKM yang inovatif dan perlu didukung," ujar Deputi Bank Indonesia Bengkulu, Dhita Aditya Nugraha di sela-sela kunjungan.
Para wartawan pun tak kalah antusias. Mereka sibuk mengabadikan momen, mewawancarai Supriyadi, dan mencicipi langsung jeruk yang baru dipetik. "Ini pengalaman menarik. Potensi seperti ini harus lebih banyak diketahui masyarakat luas, baik untuk pariwisata maupun investasi," komentar Jos Hendri, salah seorang jurnalis.
Kisah Kebun Jeruk Gergah adalah cerminan optimisme bahwa dengan sentuhan inovasi dan dukungan yang tepat, sektor pertanian dapat menjadi lokomotif baru bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Kunjungan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk terus mempromosikan keindahan dan potensi tersembunyi Rejang Lebong, sembari memperkuat sinergi antara pelaku usaha, pemerintah, dan media. ***
