OPINI

Bersih hatimu, maka bersih duniamu

Bersih hatimu, maka bersih duniamu
Ilustrasi (Gambar: Dihasilkan dari AI)

Oleh: Januven Tresyavellya, mahasiswa dari Universitas Bengkulu program studi jurnalistik

Banyak orang mengeluhkan dunia yang kejam, manusia yang egois, dan kehidupan yang penuh ketidakadilan. Namun, seringkali kita lupa berkaca pada diri sendiri. Apakah kita sudah menanamkan kedamaian dalam hati?, apakah kita sudah berusaha memahami orang lain sebelum menghakimi?, dunia tidak selalu bisa kita ubah secara langsung, tetapi kita bisa mengubah cara kita menyikapinya. 
Membersihkan hati bukan sekedar ajaran moral atau agama, tetapi kebutuhan batin agar kita bisa hidup lebih bahagia. Dunia luar mungkin tetap bergejolak, tetapi jika hati kita tenang, dunia akan terasa lebih bersahabat. Seperti cermin, dunia akan memantulkan apa yang  di pancarkan dari dalam diri.
“bersih hatimu, maka bersih duniamu” kalimat ini bukan sekedar nasihat, namun ini adalah kunci,kunci kecil yang bisa membuka pintu damai yang selama ini mungkin sudah lama kita cari, padahal ada di dalam saku jiwa itu sendiri. Kalimat ini menegaskan bahwa dunia yang kita lihat, rasakan, dan alami sangat dipengaruhi oleh keadaan batin kita sendiri. Jika hati kita bersih, bebas dari dengki, iri, dendam, dan prasangka buruk, maka pandangan kita terhadap dunia pun akan menjadi lebih positif, damai, dan penuh cinta.
Jadi, membersihkan hati bukan hanya tentang diri sendiri, tetapi juga tentang bagaimana kita berinteraksi dengan dunia sekitar. Ketika kita memiliki hati yang bersih, kita dapat menciptakan dunia yang lebih baik, lebih harmonis, dan lebih penuh dengan cinta dan kasih sayang.
Duniamu yang bersih bukan hanya soal perubahan dari luar, tetapi juga bermula dari dalam. Ketika hatimu bersih dari amarah, dari prasangka, dan dari kebencian, maka dunia mu akan turut bersih karna dari pantulan hatimu. ***

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index