Oleh: Muhammad Surya Daffi,
Mahasiswa S1 Jurnalistik FISIP Universitas Bengkulu
Bencana alam sering kali dianggap sebagai kejadian tak terhindarkan yang sepenuhnya disebabkan oleh faktor alam. Namun, benarkah demikian? Dalam banyak kasus, aktivitas manusia justru memperparah dampak bencana, bahkan menjadi penyebab utama terjadinya musibah.
Bencana alam sering kali dianggap sebagai kejadian yang datang secara tiba-tiba dan tidak dapat dicegah. Namun, jika kita melihat lebih dalam, banyak bencana yang terjadi sebenarnya bukan hanya sekadar musibah alam, melainkan juga akibat dari kelalaian manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan.
Beberapa bencana seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, dan kekeringan sering kali diperparah oleh ulah manusia. Penebangan hutan secara liar, penggunaan lahan yang tidak sesuai, pencemaran lingkungan, serta eksploitasi sumber daya alam tanpa batas menjadi faktor utama yang memperbesar risiko terjadinya bencana. Misalnya, banjir yang sering terjadi di kota-kota besar tidak hanya disebabkan oleh curah hujan tinggi, tetapi juga akibat buruknya sistem drainase dan maraknya pembangunan di daerah resapan air.
Bencana alam adalah peristiwa yang terjadi akibat fenomena alam yang ekstrem dan dapat menyebabkan kerusakan besar terhadap lingkungan, infrastruktur, serta mengancam keselamatan manusia. Bencana ini bisa terjadi secara tiba-tiba atau berkembang dalam jangka waktu tertentu, tergantung pada jenis dan penyebabnya.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengambil langkah nyata dalam mengurangi dampak bencana, baik dengan menjaga kelestarian alam, mengelola lingkungan dengan lebih baik, maupun menerapkan teknologi yang ramah lingkungan. Kesadaran dan tindakan preventif dari manusia dapat menjadi kunci dalam mengurangi risiko bencana di masa depan.
Bencana alam bisa terjadi karena faktor alam, tetapi manusia juga berperan dalam memperparah dampaknya. Oleh karena itu, kesadaran dan tindakan nyata dalam menjaga lingkungan serta kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana sangat diperlukan agar risiko yang ditimbulkan dapat diminimalkan.***
