IKOBENGKULU.COM — Guna merealisasikan visi "Indonesia Emas 2045", Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) menginisiasi Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) di Provinsi Bengkulu.
Kegiatan ini bertujuan untuk menurunkan prevalensi stunting yang menjadi salah satu hambatan utama dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Kepala BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari, S.H., M.H., dalam acara peluncuran menyatakan, "Program ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat fondasi kesehatan generasi penerus bangsa, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat."
Dalam kesempatan yang sama, M. Ichwan, staf ahli Gubernur Bengkulu bidang Ekonomi dan Pembangunan, menambahkan, "Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga penghambat potensi SDM. Melalui Genting, kami bertekad mengurangi angka stunting di Bengkulu hingga 12,55 persen, sebagai komitmen dalam membangun SDM yang berkualitas tinggi."
Penandatanganan komitmen oleh delapan Orang Tua Asuh dari berbagai sektor, termasuk pemimpin perusahaan dan komandan militer lokal, menandai dimulainya serangkaian aksi nyata dalam program ini. Genting tidak hanya berfokus pada intervensi nutrisi, tetapi juga memperkuat edukasi dan kapasitas masyarakat dalam mengelola kesehatan keluarga.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, program ini diharapkan dapat menjadi model efektif dalam penanganan stunting dan peningkatan kualitas SDM, sesuai dengan target pembangunan berkelanjutan nasional dan global. ***