IKOBENGKULU.COM - Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bengkulu, Dhita Aditya Nugraha, mengajak generasi muda untuk berperan aktif dalam mengendalikan inflasi.
Menurutnya, pemuda memiliki pengaruh besar terhadap pola konsumsi masyarakat di sekitarnya, terutama pada momen-momen seperti puasa dan Lebaran.
“Pemuda bisa mengedukasi masyarakat untuk belanja bijak dan tidak berlebihan. Selain itu, mereka juga bisa mengelola keuangan dengan lebih baik agar tidak dihabiskan untuk hal yang tidak perlu,” kata Dhita dalam acara Festival Edukasi Inflasi Bank Indonesia 2024 (Flexi) di Santika Hotel, Bengkulu, Kamis (12/12).
Tanam Sayuran Sendiri untuk Stabilkan Harga
Dhita menyebutkan bahwa langkah sederhana seperti menanam kebutuhan pokok, seperti sayuran dan cabai, bisa membantu menjaga stabilitas harga di pasar.
“Menanam sendiri adalah solusi yang sederhana tetapi efektif. Jika kebutuhan seperti cabai bisa dipenuhi secara mandiri, tekanan pada harga di pasar dapat berkurang,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi semua pihak dalam mengendalikan inflasi. Selain itu, pemuda diharapkan terus memperbarui pengetahuan tentang perkembangan inflasi untuk memberikan dampak lebih signifikan.
Apa Saja Penyebab Inflasi?

Dhita menjelaskan bahwa inflasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari sisi permintaan maupun ketersediaan (supply). Penyebab dari sisi supply bisa berupa infrastruktur yang rusak, jembatan roboh, hingga pencairan gaji pegawai yang meningkatkan daya beli secara tiba-tiba.
“Karena banyaknya faktor penyebab inflasi, kerjasama dari semua pihak, termasuk generasi muda, sangat diperlukan,” ujarnya.
Diversifikasi Pangan Jadi Kunci
Selain itu, diversifikasi bahan pangan juga menjadi salah satu cara mengendalikan inflasi. Dhita menyebutkan, jika harga cabai mahal, masyarakat bisa mencari bahan alternatif sebagai pengganti.
Untuk mengedukasi hal ini, BI Bengkulu bahkan mengadakan lomba memasak yang mengajarkan pentingnya diversifikasi pangan.
“Kami ingin mahasiswa turut serta memberikan ide dan strategi untuk mengendalikan inflasi. Peran mereka sangat penting karena mereka adalah agen perubahan,” tambah Dhita.
Harapan untuk Pemuda
Dhita berharap pemuda, terutama mahasiswa, bisa lebih aktif dalam membantu pengendalian inflasi. Langkah sederhana seperti belanja bijak, menanam kebutuhan pokok, dan mengedukasi masyarakat bisa menjadi kontribusi nyata untuk menjaga stabilitas ekonomi.
“Kami yakin dengan kontribusi pemuda, inflasi bisa terkendali lebih baik. Ini tantangan yang harus dihadapi bersama dengan sinergi dari semua pihak,” tutupnya. ***