IKOBENGKULU.COM - Di Provinsi Bengkulu (29/10/2024), maraknya geng motor dan kenakalan remaja di lingkungan sekolah telah menjadi masalah serius yang memerlukan perhatian khusus dari berbagai pihak. Menanggapi tantangan ini, Kepolisian Daerah Bengkulu dan Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama-sama menginisiasi Focus Group Discussion (FGD) yang di adakan di hotel Mercure dengan tema "Upaya Penanggulangan Maraknya Geng Motor dan Kenakalan Remaja pada Lingkungan Sekolah di Provinsi Bengkulu."
Kapolda Bengkulu Irjen Pol. Anwar, S.I.K, M.Si., dalam sambutannya, menyampaikan keprihatinannya terhadap meningkatnya kasus kenakalan remaja yang melibatkan geng motor. “Kami menyadari bahwa penanggulangan masalah ini tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Diperlukan kerja sama dan koordinasi yang kuat antara pihak kepolisian, pemerintah, sekolah, dan masyarakat,” ujar Kapolda. Ia menekankan pentingnya pendekatan preventif dan represif yang seimbang agar penanggulangan geng motor dan kenakalan remaja dapat efektif dan berkelanjutan.
Plt. Gubernur Bengkulu Dr. H. Rosjonsyah turut mendukung upaya ini dan menekankan pentingnya peran sekolah dalam membangun karakter siswa. “Sekolah adalah tempat untuk belajar, bukan hanya tentang akademik, tapi juga tentang nilai-nilai moral dan kedisiplinan. Kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari pengaruh negatif geng motor,” ungkapnya. Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah akan memperkuat program-program sosial dan pendidikan yang mengedepankan pembinaan karakter bagi remaja, termasuk melibatkan komunitas setempat dalam mengawasi dan membimbing remaja agar tidak terjerumus ke dalam perilaku negatif.
FGD ini bertujuan untuk menyusun strategi dan langkah konkret yang dapat diimplementasikan oleh sekolah dan masyarakat dalam mencegah serta menanggulangi kenakalan remaja. Beberapa program yang diusulkan antara lain peningkatan pengawasan di lingkungan sekolah, kerja sama antara polisi dan sekolah melalui kegiatan patroli rutin, serta penyuluhan tentang bahaya geng motor dan dampak negatif kenakalan remaja. Selain itu, FGD ini juga mengusulkan program mentoring oleh tokoh masyarakat dan aparat yang dapat menjadi panutan positif bagi para remaja.
Membangun lingkungan sekolah yang aman dan kondusif adalah tanggung jawab bersama. Dengan sinergi antara aparat, pemerintah, sekolah, dan masyarakat, diharapkan Provinsi Bengkulu dapat menekan angka kenakalan remaja dan geng motor, menciptakan ruang bagi generasi muda untuk tumbuh dengan lebih positif dan produktif. ***
Fahzuri