IKOBENGKULU.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat tingkat deflasi month-to-month (m-to-m) pada bulan September 2024 sebesar 0,28 persen, sementara inflasi year-to-date (y-to-d) untuk bulan yang sama mencapai 0,38 persen.
Inflasi year-on-year (y-on-y) di Provinsi Bengkulu tercatat sebesar 1,48 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) berada pada level 105,48. Inflasi y-on-y di Kota Bengkulu sebesar 1,84 persen, sementara Kabupaten Muko-Muko mencatat inflasi y-on-y sebesar 0,38 persen.
Menurut Kepala BPS Bengkulu, Win Rizal, tren inflasi yang terkendali ini menunjukkan adanya pengelolaan ekonomi yang baik oleh pemerintah daerah, terutama dalam menjaga kestabilan harga.
"Deflasi sebesar 0,28 persen pada bulan September menunjukkan penurunan harga di beberapa komoditas, terutama pada sektor makanan dan minuman, yang menjadi kontributor utama," ujarnya.
Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu, Khairil, menanggapi laporan tersebut dengan menyatakan bahwa pemerintah daerah akan terus fokus pada upaya pengendalian inflasi.
"Inflasi yang terkendali ini membuktikan bahwa kebijakan pengendalian harga berjalan dengan baik. Kami akan terus memantau perkembangan harga dan memastikan pasokan bahan pokok tetap stabil untuk menjaga daya beli masyarakat," tegasnya.
Data dari BPS menunjukkan bahwa komoditas penyumbang deflasi pada bulan September termasuk cabai merah, tomat, cabai rawit, dan telur ayam ras. Sementara itu, kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau menjadi kontributor utama penurunan harga secara m-to-m.
Dengan angka inflasi yang terkendali dan komitmen Pemprov Bengkulu untuk terus memantau dan mengendalikan harga, diharapkan perekonomian daerah tetap stabil dan kesejahteraan masyarakat terus meningkat. ***
Pewarta: Frety Zul'aini