Penggunaan QRIS dan Transaksi RTGS di Bengkulu Alami Peningkatan Signifikan, Transaksi SKNBI Menurun

Penggunaan QRIS dan Transaksi RTGS di Bengkulu Alami Peningkatan Signifikan, Transaksi SKNBI Menurun
Ilustrasi (Gambar: Dibuat dengan AI)

IKOBENGKULU.COM - Sistem pembayaran non-tunai di Provinsi Bengkulu menunjukkan tren pertumbuhan yang positif, terutama dalam penggunaan QRIS dan transaksi RTGS.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bengkulu, Darjana, menyampaikan bahwa peningkatan ini merupakan hasil dari upaya perluasan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang dilakukan melalui berbagai kegiatan literasi, edukasi, dan koordinasi.

Menurut Darjana, jumlah pengguna dan merchant QRIS terus meningkat secara signifikan. Pada Juli 2024, tercatat sebanyak 171.672 merchant yang telah menggunakan QRIS, meningkat sebesar 27% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Selain itu, jumlah pengguna QRIS mencapai 237.224 orang, dengan pertumbuhan sebesar 38,92% (yoy).

"Peningkatan ini merupakan hasil dari upaya kami bersama mitra untuk memperluas sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, terutama di kalangan generasi muda dan Aparatur Sipil Negara (ASN). Program seperti QRIS Jelajah Indonesia juga berperan besar dalam mendorong adopsi QRIS di Bengkulu," ujar Darjana.

Sumberl Bank Indonesia

Selain QRIS, transaksi RTGS juga mencatatkan peningkatan yang signifikan. Pada Juli 2024, nominal transaksi RTGS di Bengkulu mencapai Rp 1,08 triliun, tumbuh sebesar 40% (yoy). Peningkatan ini didorong oleh tingginya kebutuhan dan mobilitas masyarakat yang semakin mengandalkan transaksi digital.

Namun, berbeda dengan QRIS dan RTGS, transaksi SKNBI di Bengkulu mengalami penurunan. Pertumbuhan nominal transaksi SKNBI pada Juli 2024 hanya sebesar 13% (yoy), setelah sebelumnya terkontraksi sebesar 15% (yoy).

Penurunan ini disebabkan oleh peralihan preferensi masyarakat ke BI-Fast sebagai kanal utama untuk melakukan transfer antar bank.

Darjana menegaskan bahwa KPw BI Bengkulu akan terus mendorong perluasan ekosistem keuangan digital di wilayahnya, dengan fokus pada peningkatan literasi dan edukasi masyarakat serta penguatan sinergi dengan berbagai pihak.

Hal ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Bengkulu dan memberikan kemudahan bertransaksi bagi masyarakat.

Dengan tren positif ini, Bengkulu diharapkan dapat terus mengembangkan ekosistem pembayaran non-tunai yang lebih inklusif dan efisien, mendukung percepatan digitalisasi di daerah tersebut.***

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index