BKKBN Bengkulu Dorong Pengentasan Stunting Lewat Program Dashat di Kampung KB

BKKBN Bengkulu Dorong Pengentasan Stunting Lewat Program Dashat di Kampung KB
Zamhari, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, menyampaikan pentingnya Program Dashat dalam upaya penurunan stunting di Kampung Keluarga Berkualitas. (FOTO: IDRIS/BKKBN)

IKOBENGKULU.COM– Pemerintah terus menggalakkan Program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di berbagai Kampung Keluarga Berkualitas (KB) sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menuju bangsa yang mandiri dan sejahtera.

Kampung KB bukan hanya sekadar kampung keluarga berencana, tetapi lebih menekankan pada konsep keluarga berkualitas—keluarga yang memiliki kemampuan untuk hidup layak dan sejahtera. Pembangunan keluarga dan masyarakat yang sejahtera serta mandiri merupakan tanggung jawab bersama semua komponen, sehingga dapat mencapai status berkualitas.

"Salah satu indikator keluarga berkualitas adalah bebas dari stunting, yang merupakan gangguan tumbuh kembang pada anak balita. Program Dashat di Kampung KB menjadi langkah pencegahan stunting," ungkap Zamhari, S.H., M.H., Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, dalam sambutannya pada acara implementasi model best practice Kampung Keluarga Berkualitas untuk percepatan penurunan stunting di Bengkulu, Kamis (15/8).

Zamhari, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, menyampaikan pentingnya Program Dashat dalam upaya penurunan stunting di Kampung Keluarga Berkualitas. (FOTO: IDRIS/BKKBN)

Zamhari menambahkan bahwa menu Dashat tidak harus mewah atau mahal, yang terpenting adalah kandungan gizinya seimbang, dengan mengutamakan bahan pangan lokal seperti sayuran, ikan, dan daging ayam yang dihasilkan oleh warga sekitar. "Mari kita gaungkan kembali program Dashat dan lakukan deteksi dini terhadap potensi stunting pada bayi," imbuhnya di hadapan puluhan keluarga sasaran dalam implementasi model best practice ini.

Awalnya, Kampung KB bertujuan untuk merevitalisasi program Bangga Kencana dan mempercepat pembangunan wilayah tertinggal berbasis keluarga. Kini, program tersebut telah berkembang menjadi bagian penting dari pembangunan SDM.

Kampung KB diharapkan menjadi pusat konvergensi program pembangunan lintas sektor, termasuk program percepatan penurunan stunting yang menjadi salah satu tugas utama BKKBN. Melalui Kampung KB, program Bangga Kencana dan upaya penurunan stunting dapat direalisasikan di lapangan.

Edi Sofyan, SE, MM, Ketua Tim Kerja 3 Bidang Pengendalian Penduduk Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, menambahkan bahwa Implementasi Model Best Practice ini menyasar 30 keluarga dengan bayi di bawah dua tahun (Baduta) dari warga Kampung KB Kelurahan Lingkar Barat, Kota Bengkulu.

Edi Sofyan juga menjelaskan bahwa Implementasi Model Best Practice ini dilaksanakan sebagai bagian dari upaya mempercepat penurunan stunting melalui intervensi gizi yang terbukti memberikan dampak signifikan dalam waktu singkat terhadap anak-anak yang berisiko stunting. ***

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index