Krisis Stok Darah, PMI Kota Bengkulu Kesulitan Penuhi Kebutuhan Thalassemia

Krisis Stok Darah, PMI Kota Bengkulu Kesulitan Penuhi Kebutuhan Thalassemia
Ketua PMI Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, mengajak masyarakat untuk menjadikan donor darah sebagai gaya hidup guna mengatasi kekurangan stok darah. (Foto: IYUD/IKOBKL)

IKOBENGKULU.COM– Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bengkulu menghadapi tantangan serius dalam memenuhi kebutuhan darah bagi anak-anak penderita thalassemia.

Saat ini, tercatat sekitar 150 anak di Kota Bengkulu yang menderita thalassemia, sebuah kondisi genetik yang memerlukan transfusi darah secara rutin.

Tingginya permintaan darah membuat PMI kewalahan dalam menyediakan kantong darah yang dibutuhkan.

Ketua PMI Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, mengungkapkan bahwa kebutuhan darah di Kota Bengkulu terus meningkat seiring bertambahnya jumlah pasien thalassemia.

"Setiap hari, kami berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan darah bagi para pasien ini, namun sering kali kami kewalahan karena persediaan darah yang terbatas," ujarnya.

Thalassemia adalah penyakit genetik yang menyebabkan gangguan pada produksi hemoglobin, sehingga pasien memerlukan transfusi darah berkala untuk mempertahankan kadar hemoglobin yang normal.

Keterbatasan stok darah di PMI Kota Bengkulu menjadi tantangan besar, terutama karena permintaan darah untuk pasien thalassemia cukup tinggi.

Dedy Wahyudi menambahkan bahwa PMI Kota Bengkulu terus berupaya mengajak masyarakat untuk lebih aktif mendonorkan darah.

"Kami mengimbau masyarakat untuk menjadikan donor darah sebagai bagian dari gaya hidup, karena kebutuhan darah di kota ini sangat besar, khususnya untuk anak-anak penderita thalassemia," kata Dedy.

PMI Kota Bengkulu berharap, dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darah, ketersediaan darah bagi pasien thalassemia dan pasien lainnya dapat terjamin, sehingga mereka bisa mendapatkan perawatan yang dibutuhkan tanpa kendala. ***

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index