IKOBENGKULU.COM - Pemerintah Provinsi Bengkulu menggelar pasar murah terintegrasi sebagai salah satu upaya mengendalikan inflasi. Acara ini diadakan di sembilan kecamatan secara bergilir, dimulai dari Kecamatan Ratu Agung di lapangan Kompleks Stadion Sawah Lebar.
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, membuka acara dengan mengapresiasi kolaborasi lintas sektor, termasuk keterlibatan TPID kabupaten/kota untuk turut melaksanakan pasar murah di wilayah mereka. Dalam sambutannya, Gubernur Rohidin menekankan pentingnya pemantauan ketersediaan bahan pokok dan kelancaran distribusi.
"Pasar murah ini tidak hanya dilaksanakan oleh jajaran Pemprov, kami juga meminta TPID kabupaten/kota untuk ikut melaksanakannya di wilayah kerja bupati/walikota," kata Gubernur Rohidin.

Pasar murah ini menawarkan harga yang lebih rendah dibanding harga pasar, seperti bawang merah seharga Rp 18 ribu per kilogram dan beras SPHP 5 kg seharga Rp 59 ribu. Hal ini menjadi daya tarik bagi warga seperti Ratna yang menyambut baik inisiatif ini.
"Yang seperti ini yang kami tunggu. Di pasar kan harganya lebih tinggi dari ini, tempatnya juga jauh. Kalau ada pasar murah, bisa jalan kaki dari rumah, harganya pun beda dengan di pasar," terang Ratna.
Selain itu, acara ini juga terintegrasi dengan layanan pemeriksaan kesehatan gratis, vaksin rabies, dan penyaluran bantuan dari Baznas Provinsi Bengkulu senilai total Rp 5 juta untuk 20 kaum dhuafa.
Dengan partisipasi aktif dari berbagai instansi seperti Bank Indonesia, Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian, dan lainnya, diharapkan pasar murah ini dapat membantu masyarakat dan menstabilkan harga kebutuhan pokok di Bengkulu.
Gubernur Rohidin juga menekankan pentingnya pelaksanaan yang merata dan berkesinambungan untuk mencapai hasil yang optimal.
"Kegiatan seperti ini akan memberikan dampak yang signifikan jika dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Pelaksanaannya juga harus merata dan melibatkan pemangku kepentingan, terutama para penyalur dan pedagang besar," tambahnya.***