3 Agustus: Peringatan Hari Kesadaran Sindrom Cloves untuk Dukungan dan Pengobatan

3 Agustus: Peringatan Hari Kesadaran Sindrom Cloves untuk Dukungan dan Pengobatan
Seseorang memegang pita berwarna hijau, visualisasi Hari Kesadaran Sindrom Cloves (Foto: National Today).

IKOBENGKULU.COM- Setiap tahun pada tanggal 3 Agustus, diperingati sebagai Hari Kesadaran Sindrom Cloves. Sindrom Cloves adalah kelainan langka yang menyerang bayi saat lahir, ditandai dengan kelainan pada tulang, sendi, atau pembuluh darah. Menurut laman National Today, hingga saat ini, kurang dari 200 kasus Sindrom Cloves dilaporkan di seluruh dunia.

Sindrom Cloves disebabkan oleh mutasi pada gen PIK3CA. Kesehatan jangka panjang seorang anak bergantung pada tingkat keparahan gejala dan usia mereka saat didiagnosis. Semakin cepat dokter dapat mendiagnosis gejala, semakin efektif pengobatannya. Orang tua harus memperhatikan apa pun yang tampak tidak biasa, terutama massa lemak di punggung, perut, atau panggul.

"Gejala utama yang harus diperhatikan termasuk massa lemak yang tidak biasa, celah besar antara jempol kaki dan jari kaki lainnya, benjolan seperti kutil, masalah pada tulang belakang, kelainan anggota tubuh, atau pembuluh darah membesar," ujar Dr. Ahmad Fikri, seorang ahli genetika dari Rumah Sakit Jakarta.

Sindrom Cloves terjadi secara spontan di dalam rahim ibu, terutama saat bayi masih berkembang. Tidak ada bukti menunjukkan kecenderungan terhadap mutasi gen khusus ini, sehingga deteksi dini sangat penting.

Hari Kesadaran Sindrom Cloves diperingati dengan harapan untuk membangun dukungan masyarakat dan mengumpulkan dana bagi mereka yang membutuhkan pengobatan. "Setiap orang harus memiliki akses ke pengobatan yang tepat dan menjalani kehidupan terbaik mereka," tambah Dr. Fikri.

Peringatan ini juga menjadi ajang untuk meningkatkan kesadaran tentang sindrom ini, serta memberikan dukungan moral dan finansial bagi para penderita dan keluarga mereka. Mari bersama-sama mendukung dan memberikan perhatian lebih pada Sindrom Cloves demi masa depan yang lebih baik bagi para penderitanya.***

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index