Misi Perdamaian: Mesir Pimpin Pembicaraan Gencatan Senjata dengan Hamas dan Israel

Misi Perdamaian: Mesir Pimpin Pembicaraan Gencatan Senjata dengan Hamas dan Israel
Asap mengepul di atas gedung-gedung saat Israel melancarkan serangan bom di Rafah, Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. (MOHAMMED ABED / AFP VIA VOA INDONESIA)

IKOBENGKULU.COM - Pada Jumat, 26 April 2024, sebuah delegasi tingkat tinggi dari Mesir yang dipimpin oleh kepala intelijen Mesir, Abbas Kamel, mengunjungi Israel dengan harapan dapat memfasilitasi perjanjian gencatan senjata dengan Hamas di Gaza. Inisiatif ini muncul saat ketegangan terus meningkat di kawasan tersebut, khususnya di sekitar kota Rafah yang berdekatan dengan perbatasan Mesir.

Selama kunjungannya, Kamel berencana untuk membahas "visi baru" untuk gencatan senjata jangka panjang di Gaza, yang sangat penting mengingat konflik tersebut telah menghasilkan korban yang signifikan dan meningkatkan tekanan internasional untuk resolusi.

"Delegasi kami di sini untuk mendiskusikan jalur potensial menuju stabilitas dan perdamaian, dengan fokus pada tindakan segera seperti pertukaran sandera terbatas dan kesepakatan yang lebih luas untuk mengakhiri perang," ujar seorang pejabat senior Mesir, yang meminta anonimitas.

Diskusi pada hari Jumat akan awalnya berfokus pada pertukaran sandera yang melibatkan individu yang ditangkap oleh Hamas dan warga Palestina yang ditahan oleh Israel, bertujuan untuk mengembalikan jumlah besar pengungsi Palestina ke rumah mereka di Gaza Utara dengan pembatasan minimum.

Upaya mediasi ini datang pada waktu yang kritis, karena konflik berkelanjutan dan serangan harian Israel terhadap Rafah telah meningkatkan risiko instabilitas regional yang lebih luas. Pejabat Mesir itu menekankan konsekuensi buruk yang mungkin terjadi dari ofensif Israel yang intensif di Rafah terhadap stabilitas regional.

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index