BKKBN Provinsi Bengkulu Fokus Pada Generasi Zillenial Untuk Program Bangga Kencana Maret 2024

BKKBN Provinsi Bengkulu Fokus Pada Generasi Zillenial Untuk Program Bangga Kencana Maret 2024
Sosialisasi Bangga Kencana Targetkan Generasi Zillenial untuk SDM Berkualitas (FOTO: Idris/Ikobengkulu)

IKOBENGKULU.COM -  Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Provinsi Bengkulu, BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) Provinsi Bengkulu menargetkan generasi zillenial dalam sosialisasi program Bangga Kencana.

Program ini diarahkan untuk mempromosikan indikator-indikator penting seperti Total Fertility Rate (TFR), Modern Contraceptive Prevalence Rate (mCPR), kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (Unmet Need), dan Age Specific Fertility Rate (ASFR) untuk usia 15-19 tahun. Tujuan utamanya adalah menciptakan keluarga berkualitas melalui pemahaman dan praktik yang baik dalam perencanaan keluarga.

Kegiatan sosialisasi berlangsung di Kelurahan Talang Saling, Kecamatan Seluma, dengan melibatkan ratusan peserta, termasuk anggota generasi zillenial. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari SH., M.H, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mengarahkan masa depan Indonesia melalui inovasi dan adaptasi teknologi dan sosial.

"Generasi Z, yang sekarang berusia 12 hingga 27 tahun, pada tahun 2024 akan menjadi kekuatan utama dalam pembentukan arah perkembangan Indonesia," ujarnya.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari SH., M.H, memberikan materi pada sosialisasi program Bangga Kencana di Kelurahan Talang Saling, Kecamatan Seluma (FOTO: Idris/Ikobengkulu)

Pencegahan pernikahan usia anak dan promosi gaya hidup sehat menjadi fokus utama sosialisasi ini. Zamhari mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam upaya peningkatan kualitas SDM dan penurunan stunting, mengingat pentingnya konvergensi aksi sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

"Remaja merupakan kelompok strategis dalam usaha peningkatan kualitas SDM. Mereka adalah kunci untuk mewujudkan generasi yang berkualitas di masa depan," tambah Zamhari. Ia juga menyarankan agar remaja memeriksakan kesehatan sebelum menikah untuk mencegah stunting generasi berikutnya, dengan menekankan pentingnya pendidikan dan kesehatan remaja.

Zamhari menutup dengan menggarisbawahi pentingnya perbaikan pola makan, asuhan, sanitasi, dan akses air bersih dalam pencegahan stunting. "Pola asuh yang baik dan asupan gizi yang seimbang untuk balita adalah kunci untuk mencegah stunting," kata Zamhari, mengingatkan semua pihak tentang pentingnya gizi berimbang untuk mencegah stunting pada anak-anak. **

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index