IKOBENGKULU.COM - Provinsi Bengkulu menyambut 32 penyuluh Agama Kristen non-PNS dengan penyerahan SK Penetapan Penyuluh untuk tahun 2024. Acara ini diselenggarakan dengan hadirnya Dr. H. Muhammad Abdu, S.Pd.I, MM, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, bersama Mastiur Purba, S.Ag., Pembimas Kristen.
Mastiur Purba menjelaskan distribusi penyuluh di berbagai wilayah: "Dari 32 penyuluh ini, 15 bertugas di Kota Bengkulu, sisanya tersebar di Bengkulu Tengah, Kaur, Seluma, Lebong, Bengkulu Utara, Rejang Lebong, Mukomuko, dan Lebong." Ini mencerminkan komitmen terhadap penguatan keberagaman dan pelayanan keagamaan di seluruh wilayah.
Dr. Abdu menekankan pentingnya peran penyuluh dalam mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. "Penyuluh harus menjadi agen perdamaian, mengarahkan umat ke hal-hal positif yang memperkuat kesatuan bangsa," ujarnya.
Beliau juga menambahkan betapa kita harus bersyukur di tengah keberagaman suku, ras, agama, dan warna kulit, Indonesia tetap bisa hidup berdampingan dengan damai.
Lebih lanjut, Dr. Abdu menyatakan pentingnya moderasi beragama. "Nilai-nilai seperti penerimaan terhadap keberagaman, anti kekerasan, toleransi, dan kedamaian dalam beribadah adalah hal yang kita junjung tinggi," imbuhnya. Ini mencerminkan komitmen Indonesia dalam mendukung keharmonisan sosial dan keagamaan.
Menariknya, Dr. Abdu juga menyoroti pentingnya pemanfaatan media sosial oleh penyuluh. "Dengan media sosial, penyuluh dapat memperluas jangkauan dan efektivitas pembinaan umat. Penyuluh harus melek teknologi," tegasnya. Hal ini menunjukkan adaptasi Kementerian Agama terhadap era digital.
Acara ini ditutup dengan ucapan selamat kepada para penyuluh yang telah menerima SK. "Kami berharap para penyuluh dapat menjadi panutan dalam masyarakat," pungkas Dr. Abdu, menandai sebuah langkah baru dalam pembinaan keagamaan di Bengkulu. ***
