IKOBENGKULU.COM - Bengkulu mengambil langkah proaktif dalam upaya pencegahan stunting, sebuah kondisi pertumbuhan yang terhambat pada anak-anak, terutama di usia 1-3 tahun.
Melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ditugaskan sebagai ketua pelaksana dalam penanganan masalah ini.
BKKBN Provinsi Bengkulu memulai tahun ini dengan aksi konvergensi lintas sektor untuk mengatasi stunting di tingkat daerah.
Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Nesianto, menyoroti pentingnya konvergensi multi pihak dalam pencegahan stunting.
"Kami mengadakan sosialisasi dengan melibatkan unsur pentahelix, termasuk Pemerintah Pusat, DPR RI, dan pemerintah daerah hingga desa, untuk bersama-sama menangani dan mencegah stunting," ungkap Nesianto.
Pada sosialisasi di Desa Padang Pelasan, Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma, BKKBN mengundang 350 keluarga berisiko stunting.
Program ini melibatkan Komisi IX DPR RI dan unsur pemerintah daerah, termasuk pemerintah desa. Nesianto menekankan peran penting masyarakat dalam mencegah stunting, khususnya dalam mengawasi kesehatan remaja perempuan dan mencegah anemia.
Kepala Desa Padang Pelasan, Sarahan Putra, juga berbagi tentang upaya desanya dalam mencegah stunting. "PKK desa kami rutin mendata keluarga berisiko stunting dan menyediakan makanan tambahan bergizi yang kaya protein hewani dan nabati," jelas Sarahan.
Desa lain seperti Desa Suka Sari di Kecamatan Air Periukan juga berinovasi dalam pencegahan stunting. Mereka sedang mengembangkan produk sosis ikan lele melalui BUMDes, yang dapat memberikan nutrisi yang cukup untuk mencegah stunting.
BKKBN juga mengembangkan program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) untuk menurunkan risiko lahirnya bayi dengan gizi kurang. Program ini melibatkan kelompok Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen Bengkulu dalam menangani masalah stunting dengan pendekatan yang komprehensif, melibatkan berbagai pihak dari pemerintah hingga komunitas lokal, demi kesehatan dan pertumbuhan generasi muda yang lebih baik. ***