KEPAHIANG– Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Kepahiang sejak Minggu sore (7/12) memicu bencana tanah longsor di kawasan Liku Sembilan, tepatnya di KM 45 jalur lintas Kepahiang-Bengkulu Tengah. Material tanah bercampur bebatuan dan pohon tumbang menutup seluruh badan jalan, menyebabkan akses vital penghubung lintas kabupaten tersebut lumpuh total selama lebih dari empat jam.
Mendapat laporan kejadian tersebut, Bupati Kepahiang, Zurdi Nata, langsung turun ke lokasi kejadian pada Minggu malam sekitar pukul 21.30 WIB. Mengenakan rompi keselamatan dan sepatu bot, Bupati memimpin langsung koordinasi evakuasi material longsor bersama tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, dan Polri.
"Ini jalur nadi perekonomian Bengkulu. Tidak boleh putus terlalu lama karena antrean kendaraan sudah mengular sampai 3 kilometer. Saya minta operator alat berat bekerja ekstra cepat, tapi tetap utamakan keselamatan karena kondisi tanah masih labil dan licin," instruksi Zurdi Nata di lokasi kejadian di tengah guyuran hujan.
.jpg)
Kerahkan Alat Berat Dalam proses evakuasi tersebut, Pemkab Kepahiang mengerahkan dua unit alat berat jenis Loader dan Excavator milik Dinas PUPR dan BPBD yang memang telah disiagakan di posko perbatasan sesuai instruksi siaga bencana bulan lalu.
Proses pembersihan material berjalan cukup dramatis karena minimnya penerangan dan risiko longsor susulan. Bupati tampak terus berkoordinasi dengan Kapolres Kepahiang untuk mengatur skema lalu lintas. Ribuan pengendara, termasuk truk pengangkut logistik dan ambulans, terjebak dalam kemacetan panjang di tengah kegelapan hutan lindung.
Akses Kembali Terbuka Setelah berjibaku selama kurang lebih empat jam, tim gabungan akhirnya berhasil membuka satu jalur pada Senin dini hari (8/12) pukul 01.00 WIB. Sistem buka-tutup kendaraan langsung diberlakukan untuk mengurai kemacetan parah dari kedua arah.
"Alhamdulillah, dini hari ini akses sudah bisa dilewati meski baru satu jalur. Saya mengimbau kepada seluruh pengendara yang melintas di Liku Sembilan untuk ekstra waspada. Tebing di sisi jalan sangat rawan runtuh karena tanah sudah jenuh air," imbau Bupati usai jalur terbuka.
Kepala Pelaksana BPBD Kepahiang menambahkan bahwa tim reaksi cepat akan tetap bersiaga di lokasi hingga pagi hari untuk melakukan pembersihan sisa lumpur agar aspal tidak licin dan membahayakan pengendara sepeda motor.
Kejadian ini menjadi peringatan keras bagi pengguna jalan lintas tengah Bengkulu mengingat puncak musim hujan diprediksi masih akan berlangsung sepanjang Desember 2025. (adv)
