KEPAHIANG – Wakil Bupati Kepahiang, Abdul Hafizh, melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepahiang, Sabtu pagi (22/11). Langkah ini diambil menyusul banyaknya laporan masyarakat di media sosial terkait lambatnya pelayanan administrasi di loket pendaftaran rawat jalan.
Tiba sekitar pukul 08.00 WIB, Abdul Hafizh langsung menuju ruang tunggu Poliklinik. Di lokasi tersebut, ia mendapati puluhan pasien dan keluarga pasien yang mengantre panjang hingga ke selasar luar. Wakil Bupati tampak berbincang dengan beberapa warga yang mengeluhkan lamanya waktu tunggu hanya untuk mendapatkan nomor urut pendaftaran manual.

"Ini tidak bisa dibiarkan terus-menerus. Kasihan warga yang sakit harus berdiri berjam-jam hanya untuk daftar. Era sudah serba canggih, kenapa kita masih manual seperti ini?" tegur Abdul Hafizh saat memanggil jajaran manajemen RSUD di lokasi.
Target Digitalisasi Dalam sidak tersebut, Abdul Hafizh memberikan ultimatum keras kepada Direktur RSUD Kepahiang. Ia mewajibkan transformasi sistem pendaftaran dari manual ke digital harus segera dieksekusi sebelum pergantian tahun.
"Saya tidak mau tahu, bulan depan (Desember 2025), sistem antrean online harus sudah berjalan. Warga harus bisa ambil nomor antrean dari rumah lewat aplikasi atau WhatsApp, jadi datang ke sini tinggal periksa. Kalau sistem ini tidak jalan per 1 Januari 2026, akan ada evaluasi kinerja bagi manajemen," tegas Hafizh.
Respons Manajemen RSUD Menanggapi instruksi tersebut, Direktur RSUD Kepahiang mengakui adanya kendala teknis pada server yang menyebabkan sistem online sempat terhenti dua bulan terakhir. Namun, pihaknya berjanji akan memprioritaskan perbaikan infrastruktur IT tersebut dalam dua minggu ke depan.
"Kami siap melaksanakan instruksi Pak Wabup. Tim IT akan lembur mulai minggu ini untuk migrasi data. Kami targetkan uji coba sistem antrean digital baru sudah bisa dilakukan pertengahan Desember nanti," ujar Direktur RSUD.
Sidak yang berlangsung selama satu jam ini diakhiri dengan peninjauan ke fasilitas Instalasi Gawat Darurat (IGD). Abdul Hafizh memastikan ketersediaan obat-obatan dan kesiagaan tenaga medis tetap optimal, terutama menghadapi potensi lonjakan pasien demam berdarah di musim penghujan bulan November ini. (adv)
