Mukomuko,IkoBengkulu.Com-Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya memastikan pelayanan program Keluarga Berencana (KB) dapat dirasakan secara merata hingga ke wilayah terpencil dan perbatasan. Penghujung Oktober 2025, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu turun untuk mengintegrasikan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) bersama pemerintah daerah dengan menggelar pelayanan KB di wilayah perbatasan.
Bhakti sosial pelayanan KB perbatasan kali ini berlangsung di Desa Lubuk Pinang, Kecamatan Lubuk Pinang. Wakil Bupati Mukomuko, Rahmadi, meninjau langsung Bhakti KB yang digelar di Desa Lubuk Pinang, Kecamatan Lubuk Pinang yang merupakan sebuah wilayah ujung yang membatasi Provinsi Bengkulu dan Sumatera Barat (Sumbar).
Wabup Rahmadi menyampaikan Bhakti KB ini merupakan bagian dari upaya kolaboratif antara Kemendukbangga/BKKBN, Pemkab Mukomuko, dan tenaga kesehatan di lini lapangan untuk memperluas jangkauan layanan KB bagi masyarakat yang berada di daerah terpencil.
Ia mengapresiasi kepada para petugas lapangan yang telah bekerja keras memberikan layanan KB bagi masyarakat perbatasan. Ia menegaskan bahwa keberhasilan program KB tidak hanya diukur dari jumlah peserta, tetapi juga dari pemerataan akses dan peningkatan kesadaran keluarga terhadap pentingnya perencanaan keluarga.
“Pemerintah daerah berkomitmen agar layanan KB tidak hanya dirasakan masyarakat di pusat kota, tetapi juga di daerah pinggiran dan perbatasan. Semua keluarga berhak mendapatkan pelayanan yang sama,” ujar Rahmadi.
Rahmadi juga menambahkan bahwa kegiatan Bhakti KB menjadi momentum penting dalam mendukung upaya penurunan angka stunting serta meningkatkan kualitas keluarga di Kabupaten Mukomuko. "Guna menyongsong keluarga sehat, sejahtera itu perlu mengatur jumlah ideal anak melalui KB. Untuk itu perlu meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan menjadikan partisipasi kepala desa untuk menjadi motivator program KB di tingkat Desa agar dapat memberiksn edukasi program KB," pinta Rahmadi.
Kepala DPPKBP3A Mukomuko Junaidi, SP menyampaikan Kecamatan Lubuk Pinang memiliki lima desa, sebuah wilayah perbatasan yang memisahkan Provinsi Bengkulu -Sumatera Barat ( Sumbar) dengan jumlah Pasangan Usia Subur ( PUS) mencapai 2.350 pasangan.
Bhakti KB yang langsung sehari pada Rabu, 29/10/2025 di halaman Puskesmas Lubuk Pinang itu melayani 40 peserta KB dari target yang ditetapkan 50 akseptor tercatat 27 peserta implant, 10 peserta dengan menggunakan pil, dan sebanyak tiga akseptor suntik.(***)
