Seluma – Suasana duka menyelimuti Desa Simpang, Kecamatan Seluma Utara. Isak tangis keluarga dan tetangga masih terdengar di rumah duka Ibu Sina (60 tahun), warga yang ditemukan meninggal dunia setelah hanyut terseret arus sungai pada Rabu sore (15/10/2025).
Sungai yang menelan nyawanya itu, setiap hari menjadi satu-satunya jalur penghubung warga untuk beraktivitas, jalur yang sejak lama mereka harapkan dapat digantikan oleh Jembatan Selebar Simpang.
Tragedi ini menyentuh hati banyak pihak, termasuk Bupati Seluma, Teddy Rahman, S.E., M.M. Dengan suara penuh keprihatinan, Bupati menyampaikan duka cita mendalam sekaligus menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak pernah berhenti memperjuangkan pembangunan jembatan yang kini menjadi kebutuhan mendesak masyarakat.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Seluma, saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya almarhumah Ibu Sina. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah beliau dan memberikan kekuatan bagi keluarga yang ditinggalkan,” ujar Bupati Teddy Rahman, Kamis (16/10/2025).
Bupati menuturkan, pembangunan Jembatan Selebar Simpang sebenarnya sudah dianggarkan sejak tahun 2023 melalui APBD Kabupaten Seluma.
Namun, sebelum proses lelang dimulai, proyek tersebut menarik perhatian publik secara nasional hingga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Wilayah Bengkulu menerima perintah langsung dari Menteri PU untuk mengambil alih perencanaan dan pelaksanaannya.
“Sejak awal kami sudah berjuang keras agar jembatan ini dibangun. Tapi ketika proyek ini mendapat perhatian nasional, kementerian memutuskan untuk mengambil alih. Kami menghormati keputusan itu dan terus berkoordinasi agar tetap berjalan,” jelasnya.
Teddy menjelaskan bahwa semua persyaratan administratif, termasuk hibah lahan dari masyarakat, telah diselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten Seluma. Namun hingga kini, proyek tersebut belum direalisasikan karena terkendala prioritas anggaran dari pusat.
Berdasarkan informasi terakhir, Balai Wilayah Bengkulu sempat menetapkan empat kegiatan pembangunan di Kabupaten Seluma untuk tahun 2025, tiga proyek jalan dan satu pembangunan Jembatan Selebar Simpang.
Sayangnya, karena keterbatasan waktu dan efisiensi anggaran, hanya satu kegiatan yang bisa dijalankan lebih dulu, yakni pembangunan jalan hotmix Tanah Abang–Rawa Indah di Kecamatan Ilir Talo.
“Kami memahami kekecewaan masyarakat. Tapi penundaan ini bukan karena kurangnya upaya dari Pemerintah Kabupaten Seluma. Ini murni keputusan teknis dan prioritas dari pihak kementerian,” terang Teddy.
Meski demikian, Bupati menegaskan ia tidak akan menyerah memperjuangkan jembatan impian warga Desa Simpang. Ia mengaku sudah berulang kali menyampaikan urgensi proyek ini ke tingkat pusat karena menyangkut keselamatan dan kehidupan masyarakat.
“Saya akan terus mengawal agar pembangunan Jembatan Selebar Simpang menjadi prioritas nasional. Ini bukan hanya proyek pembangunan, tapi soal nyawa dan keselamatan warga,” tegasnya.
Bupati Teddy Rahman mengajak masyarakat untuk tetap bersabar dan percaya bahwa pemerintah daerah akan terus berupaya keras hingga jembatan itu terwujud.
“Mari kita jadikan musibah ini sebagai doa bersama. Semoga Allah SWT memberikan jalan terbaik agar pembangunan jembatan ini segera terealisasi, demi keselamatan dan kenyamanan warga Seluma Utara,” tutup Bupati.