Bina Keluarga Lansia Menjawab Tantangan Aging Population

Bina Keluarga Lansia Menjawab Tantangan Aging Population
Sekretaris BKKBN Bengkulu Nesianto, S.E., M.M

Bengkulu,IkoBengkulu.Com,-Fenomena aging population atau penuaan penduduk terjadi ketika proporsi lansia dalam populasi meningkat secara signifikan. Di Indonesia, menurut data BPS dan WHO, pada tahun 2035 jumlah lansia diproyeksikan mencapai lebih dari 11 persen dari total penduduk, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan struktur penduduk menua (aging population). Hal ini membawa konsekuensi besar terhadap sektor kesehatan, ekonomi, dan sosial termasuk meningkatnya kebutuhan pelayanan kesehatan, jaminan sosial, dan dukungan keluarga.

 

Menjawab persoalan tersebut, pemerintah melalui Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah menggulirkan beberapa program untuk kelompok ketahanan diantaranya program Bina Ketahanan Lansia (BKL). Dihadirkannya program tersebut untuk menjawab tantangan penuaan penduduk / aging population., ujar Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Nesianto, S.E., M.M saat membuka sosialisasi 7 dimensi lansia tangguh dan Bimbingan Teknis pengelola Poktan BKL di Bengkulu, Rabu, (15/10/2025).

 

Dikatakan Nesianto, Provinsi Bengkulu data saat ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk lansia terus meningkat dan diproyeksikan mencapai 10 persen dari populasi pada 2035. Peningkatan kelompok lansia akan membawa dua konsekuensi, bisa menimbulkan beban dan dapat menjadi kekayaan bangsa. "Lansia yang tidak sehat dan tidak produktif akan membebani pembangunan bangsa, dan jika diberdayakan maka akan menjadi sumber daya berharga. Lansia yang tetap aktif dan produktif akan berperan dalam pembangunan bangsa," ujar Nesianto.

 

Mendorong kemandirian lansia, Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu pada pertengahan Oktober 2025 menghadirkan puluhan kader BKL dan pengelola program di sejumlah daerah kabupaten dan kota di Bengkulu untuk menyosialisasikan tujuh dimensi lansia tangguh. Melalui sosialisasi ini diharapkan dapat mendorong kemandirian kelompok ketahanan BKL dan sekolah lansia, harap Nesianto. (***)

 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index