BENGKULU, IKOBENGKULU.COM – Suasana Aula STIKES Tri Mandiri Sakti (TMS) Bengkulu tampak ramai pada Senin (13/10/2025). Sebanyak 100 mahasiswa mengikuti Pelatihan AI Ready ASEAN yang digelar Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) Bengkulu bekerja sama dengan STIKES TMS.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua III STIKES TMS, Ns. Pawiliyah, S.Kep., M.A.N. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi langkah MAFINDO yang telah memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal lebih jauh dunia kecerdasan buatan (AI).

“Pelatihan ini sangat penting agar mahasiswa memahami perkembangan teknologi dan mampu memanfaatkannya dengan bijak,” ujarnya.
Program AI Ready ASEAN merupakan inisiatif ASEAN Foundation bersama Google.org yang dilaksanakan di sepuluh negara. Program ini menargetkan lebih dari 5,5 juta peserta dan berfokus pada pemahaman dasar, penerapan, hingga etika penggunaan AI.
Empat trainer bersertifikat ASEAN hadir memberikan materi, yakni Rafinita Aditia, M.I.Kom.; Muhammad Krisno, M.I.Kom.; Mika Oktarina, S.ST., M.Kes.; dan Dani Fazli, S.T. Sesi pelatihan berlangsung interaktif, dipandu oleh MC Aldila V. Utami, M.I.Kom., dengan topik meliputi dasar AI, implementasi di dunia kerja, serta isu etika dan keamanan digital.

Koordinator Wilayah MAFINDO Bengkulu, Dr. Gushevinalti, M.Si., mengatakan pelatihan ini merupakan bagian dari upaya MAFINDO memperkuat literasi digital di kalangan generasi muda.
“Kami ingin mahasiswa lebih siap menghadapi tantangan era kecerdasan buatan dan bisa menjadi agen perubahan digital di masyarakat,” katanya.

Sementara itu, penanggung jawab kegiatan, Fonika Thoyib, M.I.Kom., menyebut pelatihan disusun secara aplikatif agar mudah dipahami peserta.

“Antusiasme mahasiswa luar biasa tinggi. Mereka aktif bertanya dan berdiskusi, menandakan minat besar terhadap topik AI,” jelasnya.
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama dan penyerahan cinderamata. Mahasiswa berharap pelatihan serupa bisa kembali digelar agar mereka semakin siap menghadapi transformasi digital di masa depan.***