Warga Dusun Besar Gelar Pagelaran Seni di Danau Dendam Tak Sudah, Walikota Dedy Puji Kekompakan Masyarakat

Warga Dusun Besar Gelar Pagelaran Seni di Danau Dendam Tak Sudah, Walikota Dedy Puji Kekompakan Masyarakat
Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi menghadiri pagelaran seni swadaya warga di tepi Danau Dendam Tak Sudah, Minggu (7/10/2025).

BENGKULU, IKOBENGKULU.COM — Suara rebana Sarafal Anam bersahut-sahutan di tepi Danau Dendam Tak Sudah pada Minggu sore yang cerah. Anak-anak tampak berlarian sambil membawa crayon mengikuti lomba mewarnai, sementara ibu-ibu memajang kue tradisional dan kerajinan tangan di lapak sederhana. Di panggung bambu di tengah lapangan, para penari menampilkan Tari Serayang Pandang dengan gerak lembut yang memukau penonton. Suasana meriah itu menandai pagelaran seni rakyat Dusun Besar yang digelar sepenuhnya atas swadaya masyarakat.

Tidak ada sponsor besar atau dana khusus dari pemerintah. Semua biaya kegiatan berasal dari gotong royong warga. Justru karena kesederhanaannya, acara tersebut mendapat pujian langsung dari Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi, yang hadir bersama jajarannya. “Kalau warganya kompak, pekerjaan pak lurah dan pak camat jadi ringan,” ujar Dedy sambil tersenyum di hadapan warga yang antusias menyambutnya.

Bagi Dedy, inti dari kegiatan ini bukan sekadar hiburan, melainkan wujud nyata semangat gotong royong. “Kegiatan ini murni dari masyarakat. Tidak perlu alasan dana, yang penting mau kompak dan saling bantu. Inilah contoh kebersamaan yang menjadi modal sosial paling berharga,” katanya.

Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi menghadiri pagelaran seni swadaya warga di tepi Danau Dendam Tak Sudah, Minggu (7/10/2025)./ foto/ist/IB/

Menurutnya, kekompakan warga Dusun Besar harus menjadi inspirasi bagi kelurahan lain di Kota Bengkulu. “Modal sosial seperti ini tidak bisa dibeli dengan uang. Tapi kalau masyarakat kompak, maka banyak hal besar bisa diwujudkan bersama,” tambahnya.

Selain gotong royong, Dedy juga menyinggung pentingnya keramahan masyarakat dalam mendukung sektor pariwisata daerah. Ia menilai bahwa warga Bengkulu memiliki potensi besar menjadi tuan rumah yang baik bagi wisatawan. “Kalau kita ingin Bengkulu jadi tujuan wisata, maka senyum dan sambutan ramah masyarakat itu kuncinya. Saya minta para lurah dan camat terus mengingatkan hal ini,” pesan Dedy.

Pagelaran seni Dusun Besar turut dihadiri Anggota DPD RI asal Bengkulu, Destita Khairilisani. Ia mengapresiasi acara yang digagas secara mandiri oleh warga tersebut. “Kegiatan ini sangat bagus karena berbasis kebersamaan. Saya siap mendukung kegiatan literasi dan pemberdayaan seperti taman baca serta perpustakaan masyarakat,” ujar Destita.

Selain pertunjukan seni, warga juga menyiapkan taman baca untuk anak-anak, lomba mewarnai, serta pameran UMKM lokal. Lapak-lapak sederhana berjejer di tepi danau, menampilkan kuliner tradisional dan hasil kerajinan tangan khas Bengkulu. Pagelaran ini menjadi ruang bagi kreativitas warga sekaligus penggerak ekonomi lokal.

Bagi masyarakat Dusun Besar, kegiatan ini bukan sekadar acara hiburan, tetapi bentuk nyata kecintaan terhadap budaya dan lingkungan. Di tempat yang sarat legenda ini, mereka membuktikan bahwa kebersamaan bisa melahirkan peristiwa budaya yang hidup dan memberi makna baru bagi pariwisata Kota Bengkulu.

“Semoga kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda rutin setiap tahun,” ujar seorang warga dengan mata berbinar. Bagi mereka, Danau Dendam Tak Sudah bukan hanya panorama indah, tetapi juga panggung persaudaraan yang mempertemukan seni, kebersamaan, dan harapan untuk Bengkulu yang lebih hidup  (adv)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index