Lapak Kuliner Pantai Panjang Terbengkalai, Sepi Pengunjung Sejak Awal Beroperasi

Lapak Kuliner Pantai Panjang Terbengkalai, Sepi Pengunjung Sejak Awal Beroperasi
Selama enam bulan tersebut, lapak kuliner minim kunjungan dan transaksi. Akibatnya, mayoritas pedagang memilih angkat kaki sebelum perjanjian sewa diberlakukan.

Bengkulu - Kawasan wisata Pantai Panjang, Kota Bengkulu, kini menyajikan pemandangan berbeda. Deretan lapak kuliner yang dulu digadang-gadang sebagai pusat ekonomi warga lokal, justru tampak sepi tanpa aktivitas. Sebagian besar kios telah lama tutup, meninggalkan jejak kosong di area yang sempat diharapkan menjadi magnet wisata kuliner.

Pantauan di lapangan menunjukkan hanya beberapa spanduk makanan dan minuman yang masih tergantung lusuh. Informasi yang diperoleh menyebutkan, sejak dibuka, para pedagang diberi kesempatan berjualan gratis selama enam bulan sebagai masa uji coba. 

Saat itu, pemerintah belum menetapkan tarif sewa, dan baru akan memutuskan biaya bulanan setelah masa percobaan berakhir, dengan catatan jika pedagang berminat melanjutkan usaha.

Namun, realitas di lapangan berkata lain. Selama enam bulan tersebut, lapak kuliner minim kunjungan dan transaksi. Akibatnya, mayoritas pedagang memilih angkat kaki sebelum perjanjian sewa diberlakukan.

Darmawati (58), salah seorang pedagang di area belakang pusat kuliner itu, membenarkan kondisi tersebut. Ia mengatakan, sepinya pengunjung dan kurangnya promosi membuat para pelaku usaha memilih menutup kiosnya. “Sejak lama memang kosong. Kalau tidak ada pengunjung, mau jualan juga susah,” ujarnya.

Kondisi ini menjadi tantangan bagi pemerintah daerah dan pengelola kawasan wisata. Tanpa langkah strategis, pusat kuliner tersebut berpotensi menjadi proyek mangkrak. Upaya promosi, perbaikan fasilitas, dan pendampingan bagi pelaku UMKM dinilai penting agar tempat ini kembali hidup dan menjadi daya tarik bagi wisatawan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index