Bengkulu – Di tengah hiruk pikuk aktivitas Pasar Panorama Bengkulu, seorang pedagang tempe bernama Lidia tampak sibuk melayani para pembeli yang silih berganti datang ke lapaknya.
Perempuan yang sudah menjalani usaha jualan tempe selama kurang lebih dua tahun ini mengaku kunci usahanya adalah menjaga kualitas produk yang dijual, karena menurutnya, tempe yang segar dan enak akan membuat pelanggan datang kembali tanpa perlu promosi berlebihan.
“Yang penting jangan sampai kena panas, supaya tempenya tetap segar dan rasanya enak,” ujarnya sambil merapikan deretan tempe yang tertata di atas meja dagangannya.
Lidia mengungkapkan bahwa tempe yang ia jual bukan hasil produksinya sendiri, melainkan ia beli dari pemasok yang sudah ia percaya kualitasnya. Dengan sistem pasokan tersebut, ia tetap berhati-hati memilih barang sebelum dijual, karena meskipun tempe bisa bertahan minimal satu hingga dua hari sebelum rusak, ia tidak ingin mengambil risiko menjual produk yang kualitasnya menurun.
“Saya selalu mengatur stok supaya tidak menumpuk terlalu lama, jadi pembeli selalu mendapatkan tempe yang baru dan segar,” tambahnya.
Baginya, cara untuk menarik pelanggan baru maupun mempertahankan pelanggan lama sangat sederhana, yaitu konsisten menjaga kualitas dagangan. Ia percaya bahwa kepuasan pembeli akan menjadi promosi paling efektif, karena pelanggan yang puas biasanya akan kembali lagi dan bahkan merekomendasikan kepada orang lain.
Salah satu pembeli setianya, Sisi, mengaku sudah sering membeli tempe di lapak Lidia karena kualitasnya yang terjaga. “Saya langganan di sini karena tempenya selalu segar, rasanya enak, dan jarang sekali saya mendapatkan tempe basi dari sini. Walaupun banyak pedagang tempe di pasar ini, saya tetap pilih beli di sini,” ungkapnya sambil tersenyum puas.
Meski Lidia mengaku tidak memiliki tips khusus untuk orang yang ingin mulai berjualan tempe, usahanya selama dua tahun terakhir menunjukkan bahwa ketekunan dan komitmen menjaga kualitas menjadi faktor penting yang membuatnya tetap bertahan di tengah persaingan ketat di Pasar Panorama Bengkulu, yang setiap hari dipadati pedagang dan pembeli dari berbagai penjuru kota.