KPB Bengkulu Kirim 42 Atlet Ikuti Semua Divisi Lomba Panahan

KPB Bengkulu Kirim 42 Atlet Ikuti Semua Divisi Lomba Panahan
Komunitas Panahan Bengkulu (KPB) siap tampil all-out pada ajang perlombaan panahan mendatang dengan menurunkan 42 atlet di seluruh divisi yang dipertandingkan.

Bengkulu - Komunitas Panahan Bengkulu (KPB) siap tampil all-out pada ajang perlombaan panahan mendatang Nasional dan Walikota Cup dengan menurunkan 42 atlet di seluruh divisi yang dipertandingkan. Mulai dari kategori usia sekolah dasar hingga umum, seluruh nomor akan diikuti demi menguji kemampuan dan mental para pemanah binaan klub tersebut.

Pemilik KPB, Elvi Ansari, mengatakan seluruh divisi yang dilombakan akan diikuti tanpa pengecualian. “Mulai dari Divisi Standar Nasional Prestasi SD kelas 1–4 (10 meter), SD kelas 5–6 (20 meter), SMP dan SMA umum (30 meter), Rikep umum (70 meter), Kompon umum (50 meter), hingga Birbo umum (50 meter), semua kita ikuti,” jelasnya.

Menurut Elvi, persiapan para atlet sudah dilakukan jauh-jauh hari melalui jadwal latihan rutin setiap Jumat hingga Minggu. Namun, menjelang lomba, intensitas latihan ditingkatkan menjadi setiap hari pada sore hari. Fokus pembinaan tidak hanya pada teknik, tetapi juga latihan scoring, aduan, dan kesiapan mental.

“Kami tidak menetapkan target khusus. Bagi kami, perlombaan adalah ajang evaluasi hasil latihan. Kalau dapat medali, itu bonus. Yang penting anak-anak bisa melatih mental, fokus, dan menambah pengalaman,” ujarnya.

Meski tidak menargetkan perolehan tertentu, KPB terbiasa meraih hasil membanggakan. Sejak berdiri pada 2016, klub ini kerap membawa pulang 12–20 medali setiap turnamen. Bahkan, Elvi menyebut jumlah medali yang sudah dikumpulkan sulit dihitung karena banyaknya capaian yang diraih para atlet.

Dalam persiapan, klub juga memeriksa seluruh perlengkapan, mulai dari busur, anak panah, hingga peralatan pendukung. Jika ada peralatan yang kurang layak, langsung diganti. Orang tua atlet turut berperan aktif mempersiapkan kebutuhan anak-anaknya, mengingat klub tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah dan sepenuhnya mandiri.

Tantangan terbesar menjelang perlombaan kali ini adalah faktor cuaca hujan yang bisa mengganggu latihan. Meski begitu, semangat para atlet tidak surut. Elvi berharap melalui ajang ini, motivasi atlet semakin meningkat, teknik semakin terasah, dan kemampuan mereka dapat terus berkembang.

“Kami nothing to lose saja. Yang penting anak-anak menikmati lomba dan bermain lepas tanpa tekanan. Kalau pun dapat emas, perak, atau perunggu, itu hadiah dari usaha mereka,” tutupnya. (Feby)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index