IKOBENGKULU.COM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bengkulu berhasil menyelenggarakan Sarasehan Wastra Bengkulu 2025, sebagai puncak dari kegiatan Inkubasi Fesyen Wastra yang telah dimulai sejak 15 Juli 2025. Acara ini merupakan bagian dari program strategis BRIEF x Bencoolen Fest 2025 yang bertujuan untuk memperkuat sektor ekonomi kreatif berbasis budaya lokal di Provinsi Bengkulu.
Bertema "Merangkai Masa Depan Wastra Bengkulu: Inovasi, Kolaborasi, dan Regenerasi", sarasehan yang diadakan di Ballroom Hotel Mercure Bengkulu ini dihadiri lebih dari 120 peserta dari berbagai sektor, termasuk Ketua Dekranasda se-Provinsi Bengkulu, pelaku UMKM fesyen, desainer muda, dan perwakilan organisasi perempuan.

Kepala KPwBI Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat, mengungkapkan bahwa pengembangan UMKM berbasis wastra merupakan langkah strategis untuk meningkatkan daya saing daerah. “Kami mendukung transformasi wastra menjadi produk kreatif yang adaptif dan berbasis kearifan lokal, dengan harapan wastra Bengkulu bisa menembus pasar nasional bahkan internasional,” ujarnya.
Sarasehan ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Prof. Dr. Sarwit Sarwono, M.Hum., dari Universitas Bengkulu, dan Wignyo Rahadi, pendiri Tenun Gaya sekaligus Staf Ahli Dewan Kerajinan Nasional. Keduanya menekankan pentingnya narasi budaya, inovasi desain, serta pembangunan ekosistem industri wastra yang berkelanjutan.
Selama 14 hari pelatihan, 30 peserta inkubasi berhasil menghasilkan 15 koleksi busana siap pakai bertema “Bencoolen Rendezvous”, yang ditampilkan dalam fashion show dan Wall of Journey. Koleksi tersebut menampilkan eksplorasi kreatif terhadap motif wastra seperti Batik Besurek, Tenun Bumpak, dan Batik Tando Pusako.
Melalui program ini, Bank Indonesia berharap wastra Bengkulu dapat menjadi identitas budaya sekaligus kekuatan ekonomi lokal yang berdaya saing global. ***