Bengkulu - Guna menumbuhkan rasa cinta budaya sejak usia dini, sebanyak 33 siswa SD mengikuti Lomba Fashion Show Baju Adat Bengkulu yang digelar di Taman Budaya Provinsi Bengkulu. Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari para orang tua dan masyarakat, sebagai upaya memperkenalkan kekayaan budaya lokal kepada generasi muda yang kini lebih akrab dengan gawai dibandingkan dengan kearifan lokal.
Ketua panitia kegiatan, Harin Nirwansyah, menjelaskan tujuan utama dari lomba ini adalah untuk menanamkan rasa ingin tahu dan kecintaan terhadap budaya daerah, khususnya adat Bengkulu, kepada anak-anak usia sekolah dasar.
“Kita ingin anak-anak mulai tertarik dan tahu tentang budaya daerahnya. Sekarang ini kan banyak anak-anak sibuk dengan gadget, sementara nilai-nilai budaya mulai tergerus. Minimal mereka tahu dulu, baru ke depannya bisa mempraktikkan,” jelas Harin.
Lomba ini terbuka untuk semua siswa SD dari kelas 1 hingga 6. Informasi pendaftaran disebarkan melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok, hingga grup WhatsApp. Menurut panitia, meski awalnya ada lebih dari 40 peserta yang mendaftar, hanya 33 anak yang akhirnya hadir dan mengikuti lomba.
Penilaian dilakukan berdasarkan tiga aspek, yakni penguasaan panggung, kesesuaian pakaian dengan tema adat Bengkulu, serta penilaian khusus riasan untuk peserta perempuan.
Harin mengakui ada tantangan tersendiri dalam menyelenggarakan lomba dengan peserta anak-anak. “Namanya juga anak-anak, tentu tidak mudah diatur. Tapi antusias orang tua sangat luar biasa. Ini jadi bukti bahwa ada semangat besar dari masyarakat untuk memperkenalkan budaya pada anak-anaknya,” katanya.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari program rutin yang diusulkan oleh Taman Budaya Bengkulu ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Meskipun belum semua usulan disetujui, Harin berharap kegiatan serupa dapat terus didorong, terutama di lingkungan pendidikan dasar seperti TK, SD, dan SMP.
“Harapan kami, ke depan kegiatan-kegiatan budaya seperti ini bisa lebih sering dilaksanakan, khususnya di sekolah-sekolah. Supaya anak-anak tumbuh dengan rasa bangga terhadap budaya daerahnya sendiri,” tutupnya.
Lomba ini menjadi langkah nyata dalam mengenalkan kembali identitas budaya daerah di tengah gempuran modernisasi. Taman Budaya Bengkulu berharap kegiatan ini bisa menjadi contoh positif untuk daerah lain dalam melestarikan warisan budaya lokal melalui pendekatan yang kreatif dan menyenangkan bagi anak-anak. (Feby)