Bengkulu - Dalam kunjungannya ke Universitas Muhamadiyah hari ini, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, menyampaikan beberapa program strategis yang sedang dijalankan pemerintah untuk memperkuat perlindungan bagi para pekerja migran.
Dalam sambutannya, Menteri Karding menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, hingga desa dalam melindungi para calon pekerja migran. “Kami ingin memastikan perlindungan dimulai dari tingkat desa. Karena itu, kami luncurkan program Desa Migran Emas,” ungkapnya.
Di kesempatan itu Menteri mengukuhkan 12 desa di Bengkulu sebagai Desa Migran Emas, yakni sistem yang dirancang untuk memberi layanan informasi, pendataan, pemberdayaan, hingga promosi kepada masyarakat desa terkait kerja ke luar negeri.
“Dengan sistem ini, masyarakat desa tidak lagi menjadi korban penipuan atau perdagangan orang. Semua harus kita selesaikan dari desanya,” tegasnya.
Selain itu, Menteri Karding juga mensosialisasikan alternatif pekerjaan di luar negeri kepada para siswa dan mahasiswa yang hadir. Ia menyebut bahwa bekerja di luar negeri bisa menjadi solusi mengatasi pengangguran serta memanfaatkan bonus demografi.
“Di luar negeri, kita bisa dapat transfer ilmu, jaringan, pengalaman, dan gaji yang lebih baik,” ujarnya.
Menanggapi pertanyaan mengenai istilah "#kaburajadulu" yang sering digunakan dalam konteks pekerja migran ilegal, Karding menilai istilah tersebut tidak mendidik. “Jangan kabur. Kalau mau kerja di luar negeri, mari kita atur secara resmi dan aman. Negara hadir untuk membantu,” katanya.
Terkait kondisi keamanan bagi pekerja migran di luar negeri, terutama akibat konflik antara Kamboja dan negara tetangganya, Menteri Karding memastikan bahwa tidak ada WNI yang terdampak. Ia juga menegaskan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri terus dilakukan untuk memberikan perlindungan dan layanan darurat bagi para pekerja yang berada di wilayah rawan.
“Kami bentuk tim bersama Kemenlu untuk mitigasi, termasuk evakuasi jika diperlukan. Insya Allah, negara hadir melindungi warganya,” tutupnya. (Hanifah)