IKOBENGKULU.COM- Di sebuah sudut Jalan Arahman, Kelurahan Betungan, Kota Bengkulu, suara palu dan gergaji menggema sejak pagi. Namun bukan proyek komersial yang sedang dibangun, melainkan secercah harapan bagi tiga keluarga yang lama hidup dalam keterbatasan.
Pada Rabu (23/7/2025), tiga rumah milik Bapak Suryadi, Agus Wahyudi, dan Andrianto resmi direnovasi melalui program bedah rumah hasil kolaborasi antara Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu dan Pemerintah Kota Bengkulu.
Program ini bukan sekadar pembangunan fisik. Di baliknya, ada komitmen kuat Polri Presisi untuk mendekatkan diri kepada masyarakat lewat pendekatan humanis. Kapolda Bengkulu, Irjen Pol. Mardiyono, S.I.K., M.Si., yang memimpin langsung kegiatan ini bersama Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi, menyebut program bedah rumah sebagai bentuk nyata kehadiran Polri dalam menjawab kebutuhan dasar masyarakat.

“Kami hadir tidak hanya untuk menjaga keamanan, tapi juga memastikan warga hidup layak dan bermartabat. Bedah rumah ini adalah bentuk kepedulian kami,” ujar Mardiyono di sela kegiatan, yang juga diikuti dengan pembagian paket sembako kepada warga sekitar.
Bagi Pak Suryadi, rumah baru ini lebih dari sekadar bangunan. “Dulu kalau hujan, atap bocor dan lantai becek. Sekarang, alhamdulillah… rumah saya jadi layak untuk keluarga,” tuturnya sambil berkaca-kaca.
Semangat gotong royong sangat terasa sepanjang kegiatan. Anggota kepolisian, staf pemerintah, dan warga sekitar bahu-membahu menyelesaikan proses renovasi. Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi mengungkapkan rasa syukurnya atas kolaborasi ini.
“Kami sangat mengapresiasi Polda Bengkulu yang telah menunjukkan kepedulian tinggi terhadap masyarakat. Semoga kerja sama ini terus terjalin dan membawa manfaat yang lebih luas,” kata Dedy.
Program ini bukan yang pertama, dan bukan yang terakhir. Polda Bengkulu berharap langkah mereka dapat menginspirasi berbagai pihak—swasta, komunitas, maupun individu—untuk turut serta memperbaiki kualitas hidup masyarakat.
Karena sesungguhnya, kehadiran negara paling terasa saat tangan-tangan pengayom turun langsung ke tengah rakyat, bukan sekadar mengatur, tapi juga merangkul.
Dengan rumah baru dan semangat baru, Suryadi, Agus, dan Andrianto kini melangkah ke masa depan yang sedikit lebih cerah. Sebuah langkah kecil dari pemerintah dan kepolisian, namun berdampak besar bagi mereka yang menerimanya. ***