ESD Dorong Pariwisata Bengkulu Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan

ESD Dorong Pariwisata Bengkulu Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan

Anggota Komisi VII DPR RI Dapil Bengkulu, Erna Sari Dewi (ESD), menyoroti permasalahan sampah di Kota Bengkulu yang semakin mengkhawatirkan. Saat ini, kota tersebut menghasilkan sekitar 141 ribu ton sampah per tahun, yang berdampak serius terhadap lingkungan dan sektor pariwisata. "Jika tidak segera ditangani, sampah yang menumpuk dapat merusak citra Kota Bengkulu sebagai destinasi wisata," ujar Erna.  

Ia menekankan perlunya kolaborasi antara Pemerintah Daerah, Gubernur, dan Wali Kota terpilih dalam mencari solusi yang tepat, terutama terkait sampah plastik yang tersebar di pemukiman warga dan berpotensi memicu masalah kesehatan serta pencemaran lingkungan. Sebagai langkah solutif, Erna mengusulkan program pengelolaan sampah berbasis masyarakat, edukasi pemilahan sampah, serta peningkatan fasilitas pengolahan limbah.  

Permasalahan lingkungan juga menjadi tantangan dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan di Bengkulu, terutama di destinasi unggulan seperti Pantai Panjang yang menghadapi penumpukan sampah, serta Pulau Tikus yang mengalami abrasi dan kerusakan terumbu karang. Menyikapi hal ini, Komisi VII DPR RI bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memberikan edukasi kepada pelaku wisata mengenai langkah-langkah menuju *sustainable tourism*.  

Menurut Erna, penerapan pariwisata ramah lingkungan tidak hanya menjaga kelestarian alam tetapi juga meningkatkan daya tarik wisata serta manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal. Selain menjaga kebersihan lingkungan, pelaku wisata juga didorong untuk memperkuat branding destinasi, menentukan target pasar, serta menyusun strategi pengembangan pariwisata agar sektor ini terus berkembang secara berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index