JAKARTA, IKOBENGKULU.COM – Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menegaskan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 mengusung visi besar untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di Indonesia. Dalam RPJMN yang merupakan penjabaran dari visi Presiden Prabowo Subianto, salah satu target utama adalah menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem menjadi 0% pada 2026 dan tingkat kemiskinan keseluruhan menjadi 4,5% pada 2029.
"RPJMN ini merupakan implementasi dari Asta Cita Presiden, dengan fokus mengentaskan kemiskinan dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif," ujar Rachmat saat menghadiri Musrenbangnas RPJMN di kantor Bappenas, Senin (30/12/2024).
Target Pembangunan Berkelanjutan
Selain menurunkan kemiskinan, RPJMN juga menetapkan target ambisius lainnya. **Indeks Modal Manusia** ditargetkan mencapai 0,59% pada 2029, sementara pertumbuhan ekonomi diharapkan meningkat hingga 8%.
Rachmat menggarisbawahi pentingnya strategi perlindungan sosial terintegrasi, pemberdayaan masyarakat, serta peningkatan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan untuk mencapai target tersebut. "Fokus kami adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui program-program strategis seperti pemberian makan bergizi, penuntasan tuberkulosis, pembangunan sekolah unggul, serta layanan kesehatan terintegrasi," jelasnya.
Strategi Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8%
RPJMN juga mencakup delapan strategi utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan:
1. Peningkatan produktivitas pertanian menuju swasembada pangan.
2. Industrialisasi dan hilirisasi untuk memperkuat sektor manufaktur.
3. Ekonomi hijau dan biru untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.
Langkah kebijakan yang mendukung strategi tersebut meliputi deregulasi perizinan, kesinambungan fiskal dengan dukungan Kementerian Keuangan, serta kebijakan moneter yang pro-pertumbuhan.
Proyek Strategis Nasional (PSN)
RPJMN juga menitikberatkan pada pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berkontribusi signifikan terhadap pencapaian target pembangunan. Salah satu PSN unggulan adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang memberikan dampak luas dalam peningkatan gizi ibu hamil, balita, dan anak sekolah.
"Program ini tidak hanya meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga mendorong prestasi siswa, partisipasi sekolah, dan kesejahteraan masyarakat luas," kata Rachmat.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa program ini berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 0,86% pada tahun pertama implementasi RPJMN dengan kontribusi pembelanjaan negara sebesar Rp71 triliun.
Komitmen untuk Masa Depan Indonesia
Rachmat menegaskan bahwa RPJMN merupakan indikator kinerja utama pembangunan nasional lima tahun ke depan. "RPJMN ini adalah peta jalan yang menunjukkan fokus pembangunan, termasuk PSN yang menjadi tulang punggung pencapaian sasaran," tutupnya.
Dengan visi besar yang tertuang dalam RPJMN 2025-2029, pemerintah optimistis mampu mengentaskan kemiskinan ekstrem, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. ***